Pos oleh :

Humas STR-TSPD

Pengadministrasi Akademik

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Internship Mahasiswa TSPD di PT Geo Survey Persada Indonesia

Mulai pertengahan Februari 2024 sampai pertengahan Juni 2024 beberapa mahasiswa TSPD (Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar) diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan magang MBKM di PT Geo Survey Persada Indonesia, yang bergerak di bidang Konsultan Pemetaan Foto Udara dan LiDAR yang berlokasi di Yogyakarta. P.T. GSPI merupakan salah satu anak Perusahaan dari Madhava Persada Group.

Selama magang mahasiswa mengerjakan beberapa tugas yang meliputi :

  1. Membuat 3D Model bangunan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Pekerjaan ini menggunakan data foto udara yang sudah Oblique dan point cloud LiDar. Terdapat data LOD 1 dan 2. Pada LOD 1 dilakukan penyesuaian bentuk dan ukuran pada setiap bangunan dengan acuannya data di exel, sementara itu untuk LOD 2 dilakukan pemberian model dan texture atap serta warna pada bangunan dengan menyesuaikan keadaan di lapangan menggunakan citra dari Foto Udara Oblique dan Google Earth. LOD merupakan Level Of Detail yang merupakan Tingkat kedetailan pada suatu objek, semakin tinggi nilai LOD maka objek yang dimodelkan semakin detail. Output dari pekerjaan ini hanya sampai pada visualisasi 3D model bangunan menyesuaikan pada LOD yang diminta klien.
  2. Melakukan Post Processing pada data LiDar / Strip Adjusment
    Pengolahan ini menggunakan data LiDar yang merupakan proyek British School Jakarta, kolaborasi antara P.T. GeoBIM Indonesia dengan P.T. Geo Survey Persada Indonesia. Data LiDar diolah mengacu pada Juklik Pokja Pengumpulan DGIG, Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, Badan Informasi Geospasial 2023. Pekerjaan ini dimulai dari Manajement Trajectory, pembuatan Grid menggunakan software Global Mapper, kemudian dilanjutkan proses Strip Adjusment.

Strip Adjusment bertujuan untuk mengoreksi point cloud data LiDar antar jalur terbang yang saling bertumpang susun (Soininen, 2015). Pada Strip Adjusment terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

    • Macro, mengklasifikasi kelas-kelas berdasarkan ground, building, dan low point. Hasil dari pengolahan Macro berupa point clound dengan warna yang berdasarkan kelas.
    • Measure Mach, mengitung beda antar jalur mengguankan kelas ground dan building. Hasil dari perhitungan ini harus dibawah 10 cm, jika hasil yang diperoleh dibawah 10 cm maka harus dilakukan proses Tie Lines.
    • Tie Lines, merupakan tahap menghitung dan menyeleksi nilai gap antara dua flightline yang kemudian dilakukan koreksi pergeseran vertical, horizontal dan parameter boresight sehingga diperoleh data yang lidar yang tidak ada pergeseran antar jalut (point cloud antar jalur saling match)

 

 


Dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan mahasiswa, semuanya merupakan pembelajaran yang baru dan kemampuan baru yang telah mahasiswa peroleh selama magang di P.T. Geo Survey Persada Indonesia

Kesan mahasiswa selama magang di P.T. Geo Survey Persada Indonesia disambut baik oleh para staf serta di berikan pengarahan pengenalan perusahaan, dan mentor yang sabar dalam membimbing mahasiswa. Mahasiswa TSPD berharap ilmu yang didapatkan dapat berguna dikemudian hari.

Penulis: Chica Intan Sari, Reni Fitriana Yohanovi, Novi Yuliasari

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Optimisasi Penempatan Titik Koordinat menggunakan GNSS dan Pemantauan Pemancangan Cerucuk Bambu di Proyek Tol Tanggul Laut Semarang-Demak 1B

Beberapa mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar melakukan magang di PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai tim survei. Pada Maret 2024, PT Pembangunan Perumahan Proyek Tol Semarang Demak tengah melakukan pekerjaan pemancangan cerucuk bambu. PT Berdikari dan GSMS  hingga saat ini masih bekerja sama dalam pekerjaan pemancangan cerucuk bambu sebagai  bagian dari konstruksi jalan tol tanggul laut Semarang-Demak.

Kontruksi ini memanfaatkan batang-batang bambu dengan panjang 8m yang dirakit dan terdiri  dari tujuh batang. Cerucuk bambu ini berfungsi untuk menopang struktur jalan tol serta  mengurangi penurunan yang tidak setara.

Proses pemancangan cerucuk bambu tersebut menggunakan 1 Ponton oleh PT GSMS dan 1  Tongkang oleh PT Berdikari yang masing-masing terdapat Hydraulic Hammer untuk  pemancangan dan Crane untuk pengambilan cerucuk bambu dari area penumpukan ke Mall  Pressing.

Pekerjaan pemancangan dilakukan dengan menempatkan Mall Pressing ke titik koordinat yang  dituju. Dalam hal ini, tim survey dari PT PP menggunakan alat Total Station dan GNSS untuk  mengecek penempatan titik tiang pancang baik dari darat maupun secara langsung di atas laut.

Tim Survey PT. PP dalam melakukan positioning pemancangan cerucuk bambu sebelum  digunakannya alat GNSS, Tim tersebut menggunakan alat total station untuk menempatkan  titik koordinat yang tertera pada Shop Drawing.

Total sation berguna untuk mendapatkan koordinat relative dari cerucuk bambu dengan  menggunakan referensi titik yang telah ada. Alat ini efisien apabila jarak antara total station  dengan ponton relative dekat. Akan tetapi apabila jarak total station dengan ponton relatif  jauh, alat ini kurang efisien. Oleh karena itu tim survei menggunakan alat GNSS untuk mengatasi  kurang efisiennya alat total station yang digunakan.

Penggunaan GNSS membantu mencari titik yang lebih optimal dalam mengidentifikasi posisi titik koordinat. Kesalahan posisi yang didapatkan lebih kecil dan ketepatan penempatan titik  koordinat lebih baik. GNSS lebih efektif baik dalam jangkauan dekat atau jauh. Sehingga  dengan GNSS dapat mencapai hasil optimasi dalam penempatan titik koordinat yang lebih  akurat dan efektif .

Upaya optimisasi dalam penentuan posisi tidak hanya pada penggunaan alat, tetapi juga  keamahiran operator kapal dalam mengendalikan atau memanuver kapal sesuai dengan  instruksi yang diberikan oleh tim surveyor ketika melakukan proses positioning. Dengan  demikian, diharapkan membantu dalam memastikan bahwa posisi yang ditentukan dengan  menggunakan GNSS akurat dan sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan.  Berdasarkan upaya-upaya tersebut, diharapkan bahwa proyek Pembangunan tol tanggul laut  Semarang – Demak 1B yang digarap oleh PT Pembangunan Perumahan akan mencapai tingkat  akurasi yang tinggi serta efisiensi yang lebih besar. Selain ittu, infrastruktur yang dihasilkan  juga diharapkan menjadi kokoh dan aman bagi pengguna, karena titik koordinat yang tepat  akan memastikan bahwa setiap cerucuk bambu yang dipancangkan ditempatkan dengan presisi  yang optimal.

Penulis: Aulia Sugesti Putri, Nadhia Ferlia Fara, Yuli Tri Setiyorini

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Mahasiswa Program MBKM turut serta dalam Program PTSL 2024 di Kabupaten Jepara

Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) merupakan bagian dari kebijakan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk langsung andil dalam dunia kerja. Program ini menghubungkan antara perusahaan dengan institusi/perguruan tinggi. Dalam hal ini, terdapat mahasiswa program studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang melaksanakan MBKM di salah satu perusahaan penyedia jasa survei dan pemetaan yakni PT. Multi Konsultindo Jaya.

Salah satu proyek PT.Multi Konsultindo Jaya yakni pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) 2024 di Kabupaten Jepara yang merupakan salah satu program dari Kementrian ATR/BPN. Program ini merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat (Kominfo, 2018). Pelaksanaan kegiatan PTSL meliputi kegiatan perencanaan, penetapan lokasi, persiapan, pembentukan dan penetapan panitia ajudikasi PTSL dan satgas, penyuluhan, pengumpulan data fisik dan yuridis, penelitian data yuridis untuk pembuktian hak, pengumuman data fisik dan yuridis serta pengesahannya, penyelesaian kegiatan PTSL, penegasan konversi, pengakuan dan pemberian hak, pembukuan dan atau penerbitan sertifikat, pendokumentasian dan penyerahan hasil kegiatan hingga pelaporan (Juknis PTSL 2023).

Program pendaftaran tanah sistematik lengkap pada kantah Kabupaten Jepara di estimasi terdapat 20.000 bidang tanah. Bidangan tanah tersebut meliputi Desa Cepogo, Plajan, Pendem, dan Pancur. Program PTSL ini dikerjakan oleh tiga tim yaitu PT. Multi Konsultindo Jaya, KJSB Dwi Putra Ananta, dan KJSB Antero Sinergi Global. PT Multi Konsultindo Jaya bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Pancur (4925 bidang tanah) dan Desa Cepogo. KJSB Antero Sinergi Global bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Cepogo (4833 bidang tanah dikerjakan oleh 2 tim) dan Desa Pendem (3733 bidang tanah). KJSB Dwi Putra Ananta bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Plajan (6509 bidang tanah). Meskipun pengerjaan program PTSL ini dibagi menjadi tiga tim namun program ini dibawah tanggung jawab PT. Multi Konsultindo Jaya sebagai pihak ke-3 yang menerima project dari kantor pertanahan kabupaten Jepara.

Garis besar pelaksanaan PTSL terdiri dari pekerjaan lapangan dan studio. Pada pekerjaan lapangan meliputi kegiatan survei dan pemetaan bidang tanah menggunakan teknologi fotogrametri (pemetaan menggunakan UAV//drone) dan teknologi terestris (menggunakan GNSS dengan metode RTK). Sedangkan pekerjaan studio merupakan tindak lanjut data yang didapatkan dari pekerjaan lapangan meliputi standarisasi, pengurusan administrasi dengan BPN, hingga penerbitan PBT yang digunakan untuk pengumuman bidang tanah.

Pengalaman melakukan pengukuran untuk pendaftaran tanah sangat berkesan bagi Mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, karena mahasiswa dapat ikut andil, belajar, dan merasakan bagaimana proses pengukuran di lapangan secara langsung.

Penulis : Anisa Rhyan Kiranti dan Ema Fitria Sari

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Pemasangan Patok Batas Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Bumi Suksesindo oleh PT. Frasta Survey Indonesia

Mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang melakukan magang di PT. Frasta Survey Indonesia mendapatkan proyek pemasangan  patok batas IUP dari PT. Bumi Suksesindo sebanyak 25 patok batas perapatan dan 3 patok batas  sudut yang tersebar di beberapa wilayah di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi,  Jawa Timur. Proses pemasangan patok batas tersebut meliputi 11 proses tahapan diantaranya  orientasi, pemasangan patok bantu, pengukuran patok bantu, stake out, penggalian, drop material,  pengecoran (instalasi) patok, pengecekan kualitas patok, pengecoran sepatu atas, re-survey, dan  finishing patok batas.

Orientasi merupakan tahapan awal identifikasi titik dengan menggunakan  GPS Handheld dimana pada tahapan ini seorang surveyor harus benar-benar  teliti mengumpulkan segala informasi di sekitar lokasi titik. Sebagai contoh terdapat area terbuka sehingga dapat digunakan untuk pemasangan patok  bantu, sumber air untuk proses pengecoran, mencari akses jalan yang mudah  dan efektif sehingga sebelum dilakukan tahapan berikutnya dapat dipersiapkan terlebih dahulu.

 

 

Proses pemasangan patok bantu dilakukan untuk menentukan titik rencana  pengamatan GNSS secara statik. Titik bantu ini ke depannya akan digunakan  sebagai titik ikat untuk pengukuran poligon atau stake out titik galian patok  batas. Pengukuran patok bantu statik dilakukan untuk menentukan posisi dan elevasi  untuk keperluan penentuan batas. Alat yang digunakan adalah GNSS dengan  metode pengukuran radial yang diikatkan pada BM dengan ketentuan  pengamatan selama 75 menit dengan interval pengamatan 2 detik dan obstruksi  sebesar 15º . Hasil pengukuran statik harus dilakukan secara post processing  menggunakan software pengolahan dengan menghasilkan solusi ambiguitas  fixed dan memiliki nilai PDOP < 10.

 

 

Stake out merupakan tahapan pengukuran untuk menentukan lokasi/posisi titik  koordinat patok batas di lapangan. Pada pekerjaan stake out titik patok batas di  lapangan ini dapat menggunakan metode pengukuran dengan instrumen total  station atau menggunakan metode pengamatan GNSS secara RTK. Setelah  posisi titik koordinat patok batas telah ditentukan, tahap selanjutnya adalah  melakukan penggalian untuk pemasangan patok batas.

 

 

Penggalian lubang dilakukan untuk persiapan pengecoran patok batas yang sesuai dengan peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 dimana patok harus tertanam sedalam 75 cm, muncul dipermukaan 25cm dengan lebar sepatu bawah dan sepatu atas 60 cm.

 

 

Drop material merupakan proses pengangkutan bahan-bahan material yang digunakan untuk pemasangan (pengecoran) patok batas menuju ke area sekitar titik pemasangan patok batas yang telah di-stake out. Tahap pengecoran (instalasi) patok batas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 yang meliputi pengecekan slump test dengan tingkat konsistensi < 7 cm dan juga harus memperhatikan pemasangan marker atas dan lempeng samping penanda batas wilayah.

 

 

Pengecekan kualitas patok dilakukan dengan menggunakan alat hammer test pada 16 titik yang terbagi menjadi 4 pada bagian dinding sepatu bawah, lantai sepatu bawah, dinding patok dan pada atas patok. Ketentuan dari hammer test yaitu minimum setelah 14 hari pengecoran untuk nilai hammer test harus > 25 rebound untuk memastikan tingkat kekerasan beton sehingga dapat dipastikan beton benar-benar keras dan matang.

 

 

 

 

 

Re-survey merupakan peninjauan kembali yang harus  dilakukan setelah pengecoran untuk memastikan bahwa  koordinat marker atas sudah sesuai dengan koordinat  perencanaan sehingga dapat dilanjutkan pada proses  selanjutnya sampai dengan finishing.

 

Pengecoran sepatu atas adalah proses pembuatan sepatu dengan bahan dasar beton. Pengecoran ini dilakukan dengan menggunakan cetakan yang telah dipasang dengan besi tulangan.
Pekerjaan finishing tanda batas IUP meliputi kegiatan pengaacian dan pengecatan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan (services) perusahaan kepada mitra untuk meningkatkan mutu dan kualitas pekerjaan.

Magang ini sangat berkesan bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat merasakan dan belajar secara langsung bagaimana proses pembuatan patok batas di lapangan.

Penulis: Samekto, Leonard, Adrian

 

 

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Survei dan Pemetaan dalam Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek

Kementerian PUPR sedang melaksanakan pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pembangunan ini dilakukan dengan kontrak kerja mulai 27 Desember 2018 dan direncanakan selesai pada 31 Desember 2024.

Bendungan yang direncanakan akan memiliki kapasitas tampung 17,4 juta m³ dengan luas genangan 73,45 ha. Dengan sumber air dari Sungai Bagong, bendungan ini akan bermanfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1021 ha di beberapa kecamatan di daerah Trenggalek. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku sebesar 153 liter/detik, dan juga sebagai destinasi wisata.

Pelaksanaan konstruksi terbagi kedalam dua paket pekerjaan, Paket I dilaksanakan oleh PT. Brantas Abipraya – SAC Nusantara KSO dan Paket II dilaksanakan oleh PT. PP – Jatiwangi KSO. Lingkup Pekerjaan Paket I meliputi konstruksi main dam, jalan, akses, dan persiapan. Sedangkan pekerjaan Paket II meliputi fasilitas umum, spillway, hidromekanikal, terowongan pengelak, bangunan pengambilan, dan jalan operasional.

Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar juga ikut andil dalam pembangunan Bendungan Bagong dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan magang di PPK Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang kemudian ditempatkan di Proyek Bendungan Bagong. Pelaksanaan magang didasarkan pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknoloi Survei dan Pemetaan Dasar. Program magang dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan.

Mahasiswa melakukan magang di Paket I pada konstruksi main dam. Pekerjaan yang dilakukan antara lain monitoring galian main dam upstream sandaran kiri, monitoring timbunan cofferdam, setting top line concrete guide wall, pengukuran situasi, dan monitoring secant pile. Dengan berkontribusi secara langsung dalam pembangunan proyek Bendungan Bagong, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dengan mempelajari secara langsung peran survei dan pemetaan di dunia kerja. Hal tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang telah ditetapkan oleh instansi. Dengan demikian magang ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembelajaran tetapi juga merupakan bentuk konkret dari sinergi antara dunia akademis dengan praktisi.

Penulis : Adinda Renzi T.E.P. dan Isti Rokhani

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Pelaksanaan Magang di Proyek Pembangunan Jalan Baru Kretek – Girijati

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DIY, Direktorat Jenderal Bina Marga terus melanjutkan penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau yang biasa disebut Pansela di Provinsi D.I. Yogyakarta. Pemanfaatan Jalur Pansela ini diharapkan dapat menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Timur. Sehingga beban lalu lintas dapat terbagi dan tidak menumpuk di Jalan Tol atau Lintas Pantura dan Lintas Tengah Jawa.

Paket Pembangunan Jalan Baru Kretek-Girijati atau yang biasa disebut dengan Kelok 18 merupakan salah satu Paket Pembangunan JJLS sedang dalam proses pembangunan dengan panjang 5,64 kilometer. Proyek ini merupakan hasil joint operation antara PT Waskita Karya dengan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Pekerjaan konstruksi yang sedang berjalan di proyek ini antara lain pekerjaan cut and fill, pemasangan bored pile, pemasangan box u-ditch dan box culvert, pembuatan saluran drainase, dan lainnya. Area proyek yang merupakan perbukitan dan cuaca yang tidak bisa di prediksi akhir-akhir ini membuat pekerja harus lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, penerapan prinsip K3 dan pengunaan Alat Pelindung Diri (APD) harus selalu dilaksanakan di area proyek.

Dalam kegiatan Magang, mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) mendapatkan pengalaman langsung di lapangan untuk melakukan kegiatan survei konstruksi antara lain melakukan stake out untuk saluran drainase, box culvert, ataupun box u-ditch. Selain itu, mahasiswa TSPD juga melakukan monitoring galian dan timbunan melalui pengambilan data beda tinggi. Satu bulan sekali juga dilakukan pengambilan data fotogrametri untuk monitoring progres atau untuk perencanaan kegiatan kedepannya.

Sebelum melakukan pengambilan data fotogrametri, mahasiswa melakukan pembuatan jalur terbang menggunakan software DroneDeploy lalu setelah pengambilan data fotogrametri, mahasiswa melakukan pengolahan data menggunakan software Agisoft Metashape.
Hal tersebut merupakan pengalaman yang menarik karena mahasiswa dapat mengimplementasikan mata kuliah yang sudah diajarkan di kampus untuk diterapkan di lapangan. Mahasiswa juga diajari untuk berfikir analitis terhadap perubahan-perubahan yang harus dilakukan lapangan. Harapan mahasiswa magang, “kedepannya kegiatan Magang ini dapat menjadi bekal di masa depan nantinya ketika masuk ke dunia kerja”.

 

Penulis : Salsabila Ratna Mulya dan Luluk S.B.

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Program MBKM Internal pada PT Eshan Agro Sentosa (EAS)

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. PT Eshan Agro Sentosa merupakan salah satu holding company yang berada dibawah naungan Jhonlin Group yang berkantor pusat di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, perusahaan ini bergerak pada industri perkebunan kelapa sawit yang memiliki 8 unit perusahaan dengan total kebun lebih dari 80.000 hektar.

Salah satu mahasiswa magang, Trischa Djalluanti Auzy sedang melakukan pembuatan project pada controller GPS Geodetic dengan merk Trimble di salah satu unit Perusahaan yaitu PT Kodeco Agrojaya Mandiri, pemasangan GPS Geodetic digunakan sebagai acuan dalam melakukan penerbangan UAV. Pengambilan data foto udara biasanya dilakukan selama 6 hari bahkan lebih tergantung pada luas wilayah suatu Perusahaan unit dan tinggi terbang UAV. Pada kegiatan tersebut berkaitan dengan 3 mata kuliah yang dikonversikan selama saya menjalani magang yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Praktik Aplikasi Survei GNSS, dan Survei Aerial.

Kegiatan harian mahasiswa selama melaksanakan program MBKM pada PT Eshan Agro Sentosa khususnya di divisi GIS ialah melakukan digitasi atau sensus pokok pohon kelapa sawit dengan menggunakan software ArcGIS, melakukan pengambilan data foto udara serta melakukan pemrosesan foto udara menggunakan software Agisoft, selain itu hal lain yang dilakukan adalah menganalisis data pada satu unit Perusahaan dengan Perusahaan yang lainnya, pembuatan layout pada suatu unit Perusahaan dengan menerapkan TOR yang sudah ditetapkan, melakukan pengambilan data topografi dengan menggunakan theodolite maupun total station, serta mengolah data BM yang sudah diambil dengan menggunakan software Trimble Business Center.

Kegiatan magang di PT Eshan Agro Sentosa merupakan langkah yang baik bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia kerja. Dengan berpartisipasi langsung dalam kegiatan ini, mahasiswa memiliki peluang baik untuk terlibat secara langsung dan mengembangkan keterampilan teknis dalam berbagai aspek.

 

Penulis : Trischa Djalluanti Auzy

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Pulang Pisau Sambut Baik Penerimaan Peserta Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 6

DPUPR Kabupaten Pulang Pisau – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pulang Pisau menerima 10 mahasiswa dari berbagi perguruan tinggi sebagai bentuk kerja sama terkait dengan pelaksanaan kegiatan magang yang merupakan salah satu kegiatan pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Adapun 10 mahasiswa dari Kampus Merdeka ini berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (3 orang), Universitas Bosowa (1 orang), Universitas Pasudan (1 orang), Universitas Muhammadiyah Berau (1 orang), dan Universitas Gadjah Mada (2 orang).

Kedatangan mahasiswa magang di DPUPR Pulang Pisau di sambut langsung oleh Anas Riyadi, S.T., M.T. selaku Kepala Bidang Tata Ruang dan di dampingi Yanto Ranan, S.T. selaku Sekretaris Dinas PUPR Pulang Pisang. Dalam sambutannya Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR Kabupaten Pulang Pisau, Anas Riyadi, S.T., M.T. menyampaikan, kehadiran mahasiswa magang MSIB batch 6 ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam penyusunan Rencana Detail tata Ruang (RDTR).

Lebih lanjut Anas Riyadi, S.T., M.T. juga berharap dengan adanya program MSIB akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk lebih mengenal dan terlibat secara langsung dalam aktivitas di dunia kerja, serta mahasiswa diharapkan untuk meningkatkan kompetensi, mengasah kemampuan hardskill dan softskill agar nantinya menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Sekretaris Dinas Yanto Ranan, S.T. juga berharap agar para mahasiswa magang dapat membantu dan belajar terkait pekerjaan yang ada di Dinas PUPR Kabupaten Pulang Pisau. Serta dalam pelaksanaan magang harus mengedepankan knowledge yang telah didapat di bangku kuliah, skill/kemampuan atau kompetensi serta attitude/kesopan santunan dalam bersikap. “Kedepan ketika sudah mulai magang disini saya harapkan keseriusan adik-adik untuk mengambil semua ilmu yang ada, karena yang adik-adik temukan kedepannya adalah hal nyata di dunia kerja serta pengaplikasian yang pernah saudara pelajari ketika kuliah”, ujar beliau.

 

Penulis : Heronimus Admiral Christopher Fernanda dan Tsania Ayu Kartika

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Pemanfaatan GNSS Real Time Kinematik (RTK) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) dalam Pemetaan Area Tambang di PT Putra Perkasa Abadi Jobsite PT Bukit Asam Tbk

Pada periode semester genap Tahun Ajaran 2023/2024 ini, mahasiswa D4 Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar melaksanakan kegiatan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai konversi Satuan Kredit Semester (SKS) semester 6. Tim yang beranggotakan 3 orang, yaitu : Lailla Khorriyah, Laurensia Ayu Anggraeni, dan Syafira Nurhaliza, melaksanakan magang di PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Jobsite PT Bukit Asam Tbk. PT Putra Perkasa Abadi merupakan kontraktor yang bergerak pada bidang pertambangan.

Dalam kegiatan pertambangan, pemetaan area tambang menjadi hal penting untuk monitoring perubahan topografi atau kondisi terakhir dari tambang sebagai acuan dalam pembuatan dan analisa perencanaan tambang, serta untuk mengetahui jumlah volume overburden dan batu bara yang dihasilkan.

PT Putra Perkasa Abadi menggunakan GNSS Leica GS18 sebagai salah satu alat pengukuran. Penggunaan sistem Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan metode Real-Time Kinematic (RTK) dalam pertambangan merupakan suatu inovasi yang membantu mengoptimalkan proses pengukuran posisi. Ketelitian yang tinggi, serta efisiensi waktu menjadi kelebihan metode ini. Metode RTK menggunakan data satelit dan referensi terdekat (base station) untuk menghasilkan posisi yang tinggi dan akurat. Koordinat referensi (base) yang digunakan untuk pengukuran ini menggunakan koordinat base milik PT Bukit Asam Tbk. Pengukuran dilakukan dengan mengambil area yang terjadi perubahan topografi. Selain itu, GNSS RTK juga digunakan untuk pengambilan titik distance area loading dan dumping, pengambilan elevasi air sump, serta melakukan stake out desain mine plane, seperti titik crest ramp jalan, dumping limit dan start loading.

Pada kegiatan pengukuran situasi ini, PT PPA site PT Bukit Asam Tbk juga menggunakan alat Terrestrial Laser Scanner (TLS) Riegl VZi20000. Teknologi laser yang dipancarkan dapat menangkap data spasial dan menghasilkan jutaan titik dalam waktu yang relatif singkat dengan ketelitian tinggi (orde millimeter). Hasil pengukuran alat tersebut adalah point clouds yang memiliki koordinat. Hasil akhir dari pengolahan data pengukuran Laser Scanner ini adalah bentuk 3D topografi area.

Kedua alat tersebut digunakan untuk saling melengkapi data pengukuran. Meskipun penggunaan TLS lebih efisien, titik point cloud yang dihasilkan alat tersebut tidak memiliki perbedaan warna antar titiknya, seperti dalam membedakan boundary, crest, maupun toe sehingga untuk mengetahui secara jelas perbedaannya dilakukan pengukuran menggunakan GNSS RTK, begitupun sebaliknya. Jika terdapat area yang tidak bisa dijangkau menggunakan RTK, TLS dapat menjangkau titik tersebut. Melalui penggunaan teknologi ini, perusahaan dapat memastikan ketepatan pemetaan area tambang yang lebih tinggi sehingga kegiatan pertambangan menjadi optimal.

Penulis : Lailla Khorriyah, Laurensia Ayu Anggraeni, dan Syafira Nurhaliza

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Akuisisi Data Foto Udara di Wilayah Air Belo oleh Mahasiswa Sekolah Vokasi

Mahasiswa D4 Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar Sekolah Vokasi UGM yang melaksanakan kegiatan magang di PT Timah Tbk melakukan akuisisi data foto udara menggunakan wahana Wingtra Gen II. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat, 23 Februari 2024 di Air Belo, Kabupaten Bangka Barat. Akuisisi data foto udara ini bertujuan untuk mendapatkan data foto udara yang nantinya akan digunakan sebagai sarana dalam monitoring area Izin Usaha Tambang atau IUP milik PT Timah Tbk.

Wingtra Gen II merupakan salah satu jenis drone yang landing dan take-off secara vertikal atau sering disebut dengan VTOL. Kecepatan terbang dari Wingtra Gen II ini adalah 16 m/s atau setara dengan 35,8 mph. Maksimal waktu penerbangan yang dapat dilakukan dengan wahana ini selama kurang lebih 59 menit dengan dua buah baterai berkapasitas 99 Wh atau Watt hour. Ketinggian maksimal lepas landas di atas permukaan laut yang dapat dilakukan oleh wahana ini sebesar 2500 m atau setara dengan 8200 kaki.

Pengambilan data foto udara ini dilakukan oleh mahasiswa D4 Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar UGM bersama dengan dua karyawan PT Timah Tbk yang merupakan pilot drone bersertifikasi. Sebelum pengambilan data foto udara, perlu dilakukan pembuatan jalur terbang dengan menggunakan perangkat lunak WingtraPilot. Selain itu, perlu dilakukan pengamatan titik yang dijadikan sebagai base untuk take-off dan landing wahana tersebut menggunakan GPS dengan metode statik selama kurang lebih 1,5 jam. Akuisisi data foto udara pada wilayah Air Belo yang dilakukan sebanyak 4 kali terbang diperkirakan dapat mencakup 1366,91 hektar dengan tinggi terbang 300 meter selama 3 jam 35 menit.

Dari area seluas 1366,91 hektar, pengambilan data foto udara hanya dapat dilakukan sebesar 70% saja, karena saat itu kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan menerbangkan drone, sehingga kegiatan pengambilan data foto udara harus dihentikan. Dengan adanya kegiatan pengambilan data foto udara yang melibatkan mahasiswa magang, diharapkan dapat menambah ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa dalam dunia kerja khususnya dibidang pertambangan.

 

Penulis : Riskandari Eka Yunita