Pos oleh :

Humas STR-TSPD

Pengadministrasi Akademik

Diseminasi Penelitian: Pemodelan 3D Candi Prambanan Level of Detail 4 dengan Pengukuran Akurasi Tinggi untuk Mengembangkan Pariwisata Digital

Yogyakarta – Pada hari Jumat, 6 Desember 2024, diselenggarakan kegiatan diseminasi hasil penelitian oleh Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan (TSPD) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM di Hotel Santika. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Taman Wisata Candi, Balai Pelestarian Kebudayaan, Museum Cagar Budaya, serta mitra kerja dari sektor industri seperti PT Sonar Nusantara dan PT GeoBIM. Kehadiran mereka menandakan dukungan yang kuat terhadap upaya pelestarian warisan budaya serta pengembangan pariwisata berbasis teknologi.

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang terdiri dari dosen dan mahasiswa TSPD Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM dengan PT Sonar Nusantara dan PT GeoBIM. Kerja sama ini memadukan keahlian dalam bidang teknologi pemetaan dan penguasaan pengetahuan budaya, untuk menciptakan model 3D Candi Prambanan yang tidak hanya presisi, tetapi juga kaya akan informasi. Dengan menggunakan teknologi terbaru, tim berhasil membuat representasi digital Candi Prambanan yang sangat detail, yang dapat menjadi aset berharga bagi pelestarian budaya. Produk model 3D Candi Prambanan ini dinamakan Tricita, yang merupakan singkatan dari 3D Candi: Informative, Timeless, and Accurate.

Tricita adalah sebuah produk inovatif berupa model 3D Candi Prambanan dengan Level of Detail (LoD) 4 yang dirancang untuk mendukung pengembangan pariwisata digital. Produk ini dihasilkan melalui proses pengukuran akurasi tinggi menggunakan kombinasi teknologi canggih seperti LiDAR, Terrestrial Laser Scanner (TLS), dan fotogrametri jarak dekat, serta pemrosesan geospasial presisi tinggi.

Tricita menawarkan detail visual yang realistis, menampilkan setiap elemen arsitektur candi secara mendalam, mulai dari patung, relief, hingga ornamen. Model ini didesain tidak hanya untuk visualisasi, tetapi juga menjadi sumber informasi serta sebagai basis data budaya yang akurat dan berkelanjutan karena dilengkapi dengan data semantik. Dengan pendekatan ini, Tricita mendukung pelestarian warisan budaya sekaligus memberikan pengalaman edukatif dan interaktif bagi wisatawan maupun peneliti.

Pemaparan hasil penelitian ini disampaikan oleh Bapak Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng. Sc, selaku ketua pelaksana penelitian. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung pelestarian warisan budaya serta membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata digital yang ramah lingkungan. Dengan model 3D Candi Prambanan, pengunjung dan peneliti dapat mengeksplorasi candi secara virtual, yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami setiap detail arsitektur dan sejarahnya.

Tricita tidak hanya berperan dalam pelestarian budaya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan potensi pariwisata digital Indonesia di era modern. Teknologi ini menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi, sekaligus mendukung berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan, menjadikannya sebagai langkah penting menuju masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pengetahuan.

Ikon SDGs 4 Pendidikan Bermutu
Ikon SDGs 8 Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi
Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan
Ikon SDGs 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan

TSPD SV UGM dan PT Aneka Sakti Bakti (ASABA) Jalin Kerja Sama dalam Pengembangan Survei dan Pemetaan dalam Dunia Pendidikan

Yogyakarta, Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) resmi menjalin kerja sama dengan PT Aneka Sakti Bakti, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang survei, pemetaan, dan pengelolaan data geospasial. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan di Gedung TILC SV UGM pada hari Rabu, 11 Desember 2024 dihadiri oleh perwakilan kedua belah pihak.

Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri dalam pengembangan ilmu survei dan pemetaan dasar. Salah satu poin penting dari kerja sama ini adalah pemberian lisensi perangkat lunak Maptek Point Studio senilai Rp 5,5 miliar. Perangkat lunak yang canggih ini dapat digunakan untuk analisis data geospasial, pemrosesan point cloud dan pembuatan model 3D. Selain itu, PT ASABA juga akan memberikan pelatihan intensif kepada dosen dan mahasiswa TSPD terkait penggunaan perangkat lunak tersebut.

Melalui kolaborasi ini, mahasiswa TSPD SV UGM akan mendapatkan peluang untuk mengakses program magang, pelatihan berbasis industri, hingga keterlibatan langsung dalam proyek-proyek survei dan pemetaan yang dikelola oleh PT ASABA.

Bapak Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung implementasi pendidikan berbasis praktik di TSPD. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa, khususnya dalam mengembangkan keterampilan teknis, wawasan industri, dan kesiapan memasuki dunia kerja. Dengan adanya lisensi perangkat lunak Maptek Point Studio, mahasiswa memiliki akses ke teknologi terbaru yang digunakan di industri geospasial global,” ungkapnya.

Dari pihak PT ASABA, Direktur Utama, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang survei dan pemetaan. “Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor geospasial, kami menyadari pentingnya memberikan ruang bagi generasi muda untuk belajar dan berkontribusi. Pemberian lisensi perangkat lunak dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis mahasiswa sekaligus mendukung inovasi di bidang survei dan pemetaan,” ujarnya.

Dengan terjalinnya kerja sama ini, TSPD SV UGM dan PT ASABA berharap dapat menciptakan sinergi yang produktif untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang survei dan pemetaan. Kerja sama ini juga diharapkan mampu mendorong inovasi dalam pengelolaan data geospasial untuk berbagai kebutuhan pembangunan nasional. Hal tersebut selaras dengan fokus pada pendidikan berkualitas, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi
Ikon SDGs 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan
Ikon SDGs 4 Pendidikan Bermutu

Dari Teori ke Lapangan: Mahasiswa TSPD Departemen Teknologi Kebumian SV UGM Laksanakan Kuliah Lapangan Survei Hidrografi di Waduk Sermo

Yogyakarta, 23 November 2024 – Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan kegiatan kuliah lapangan yang berlokasi di Waduk Sermo Kabupaten Kulon Progo, DIY. Kegiatan ini diikuti oleh 67 orang mahasiswa TSPD angkatan 2023 sebagai bagian dari pelaksanaan mata kuliah Survei Hidrografi, yang bertujuan memberikan pemahaman langsung mengenai proses pengukuran dan pemetaan perairan.

Dengan latar Waduk Sermo yang dikelilingi pemandangan alam hijau, mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk menjalankan serangkaian praktik lapangan. Kegiatan dimulai dengan briefing mengenai alat-alat survei hidrografi, seperti singlebeam echosounder, Global Navigation Satellite System (GNSS), rambu ukur, waterpass, dan peralatan lainnya. Setelah itu, mahasiswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengambilan data kedalaman waduk, pengukuran garis pantai, dan pemetaan dasar perairan.

Selama kegiatan berlangsung, dosen dan instruktur mendampingi mahasiswa dalam setiap proses, mulai dari instalasi alat hingga interpretasi data. Tidak hanya itu, mahasiswa juga belajar menggunakan perangkat lunak pengolahan data hidrografi untuk menghasilkan peta batimetri sebagai hasil akhir dari survei lapangan ini.

Selain aspek teknis, kegiatan ini juga mengajarkan mahasiswa untuk bekerja secara tim, berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah teknis di lapangan, serta memahami pentingnya survei hidrografi dalam mendukung pengelolaan sumber daya air. Waduk Sermo, yang juga menjadi sumber irigasi dan air bersih bagi masyarakat sekitar, memberikan konteks nyata bagi mahasiswa untuk mengaitkan ilmu survei hidrografi dengan aplikasi di dunia nyata.

Kegiatan kuliah lapangan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar yang bermakna, tetapi juga memperkuat semangat mahasiswa TSPD untuk terus berkembang dalam bidang survei dan pemetaan. Dengan memadukan teori dan kuliah di lapangan, Program Studi TSPD Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM menunjukkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Hal tersebut selaras dengan dengan konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya di bidang pendidikan, infrastuktur, industri dan inovasi.

Ikon SDGs 4 Pendidikan Bermutu
Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi

Pemantauan Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi dengan Teknologi Satelit untuk Mitigasi Bencana

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hidayat Panuntun dan Muhammad Iqbal Taftazani, M.Eng, berhasil mengimplementasikan metode pemantauan deformasi permukaan Gunung Marapi menggunakan teknologi InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar). Studi ini mengungkap tanda-tanda awal aktivitas vulkanik yang menjadi langkah penting dalam upaya mitigasi bencana di Indonesia.

Gunung Marapi, yang terletak di Sumatra Barat, merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia dengan lebih dari 60 kali erupsi dalam 250 tahun terakhir. Erupsi besar terakhir terjadi pada 3 Desember 2023, menyebabkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan data dari satelit Sentinel-1 yang mencakup periode 2015 hingga 2020 untuk mendeteksi pola deformasi di kaldera Gunung Marapi.

“Kami menemukan adanya inflasi atau pengangkatan permukaan hingga 0,1 meter di area kaldera. Ini mengindikasikan adanya akumulasi tekanan magma di bawah permukaan, yang menjadi peringatan dini sebelum erupsi,” jelas Hidayat Panuntun, peneliti utama.

Dengan memanfaatkan perangkat lunak LiCSAR dan LiCSBAS, penelitian ini memproses data interferogram untuk analisis deformasi secara mendetail. Selain itu, koreksi atmosfer dilakukan menggunakan data cuaca dari ECMWF (European Centre for Medium-Range Weather Forecasts), menghasilkan analisis yang lebih akurat. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknologi berbasis satelit mampu mendeteksi aktivitas vulkanik lebih awal, bahkan ketika aktivitas seismik yang terekam sangat minimal.

Penelitian ini berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:

  1. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim – Teknologi ini mendukung pengelolaan risiko bencana akibat aktivitas vulkanik yang semakin relevan dalam konteks perubahan iklim global.
  2. SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan – Data pemantauan deformasi ini dapat membantu pemerintah lokal dalam perencanaan kota dan perlindungan masyarakat di wilayah rentan bencana.
  3. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur – Inovasi dalam teknologi geospasial ini memperkuat kapasitas Indonesia dalam memantau aktivitas geologi secara mandiri.

Penelitian ini menunjukkan pentingnya pengamatan berbasis satelit untuk mendukung sistem peringatan dini dan memperkuat mitigasi bencana di Indonesia. Dengan teknologi ini, pengelolaan risiko bencana vulkanik dapat dilakukan secara lebih efektif, mengurangi dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat dan infrastruktur.

Ikon SDGs 13 Penanganan perubahan iklim

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemaparan Hasil Pemantauan Deformasi Permukaan Gunung Marapi Sebelum Peristiwa Erupsi Tahun 2023

Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2024 yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tanggal 19 Oktober 2024 menampilkan penelitian inovatif di bidang teknologi terapan. Salah satu presentasi unggulan datang dari peneliti Departemen Teknologi Kebumian UGM yang memaparkan terobosan dalam pemantauan gunung api menggunakan teknologi berbasis satelit.

Dr. Hidayat Panuntun dan Muhammad Iqbal Taftazani, M. Eng mempresentasikan hasil penelitian mereka berjudul “InSAR Imaging of Surface Deformation Due to the Volcanic Activity of Mount Marapi, Indonesia.” Penelitian ini mengungkapkan penggunaan teknologi Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) untuk memantau deformasi permukaan akibat aktivitas vulkanik di Gunung Marapi, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatra Barat.

Gunung Marapi tercatat mengalami aktivitas vulkanik tinggi pada tahun 2022–2023, dengan beberapa letusan besar yang mengakibatkan kerusakan signifikan dan korban jiwa di wilayah sekitarnya, termasuk Kota Padang. Peristiwa ini menegaskan perlunya pengembangan teknologi untuk mitigasi bencana. Dalam penelitian ini, Dr. Hidayat dan timnya menggunakan data dari tahun 2015 hingga 2023 untuk menganalisis tren deformasi permukaan gunung tersebut. Teknik InSAR timeseries yang digunakan memungkinkan pemantauan inflasi di sekitar kaldera Gunung Marapi, yang merupakan tanda awal pergerakan magma menuju permukaan sebelum terjadinya erupsi.

Penelitian ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan) dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dengan menyediakan informasi yang akurat dan terperinci untuk mitigasi bencana vulkanik, penelitian ini berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana serta memperkuat sistem peringatan dini.

Dengan memanfaatkan perangkat lunak canggih seperti LiCSAR dan LiCSBAS, penelitian ini menegaskan bahwa teknologi berbasis satelit dapat menjadi alat vital dalam pemantauan deformasi gunung api secara rutin. Temuan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi mitigasi bencana yang lebih terintegrasi di masa mendatang.

 

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

Ikon SDGs 13 Penanganan perubahan iklim

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Pengabdian kepada Masyarakat : Pembuatan Peta Kependudukan Padukuhan Banyunganti Kidul Kalurahan Kaliagung Kabupaten Kulon Progo

 

Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) adalah salah satu agenda wajib yang harus dihadiri oleh tim pengabdian kepada masyarakat Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD). Pada seminar tersebut, Hidayat Panuntun S.T., M.Eng. D.Sc.  selaku dosen TSPD, mempresentasikan hasil pengabdian kepada masyarakat yang berjudul Pembuatan Peta Kependudukan Padukuhan Banyunganti Kidul Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNH2PM) 2024. Kegiatan ini mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

Kegiatan pengabdian ini berkontribusi langsung pada SDG 1: Tanpa Kemiskinan, mengingat Kalurahan Kaliagung adalah salah satu wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kulon Progo. Peta kependudukan yang dikembangkan dari kegiatan ini memberikan informasi mendetail tentang distribusi rumah tangga, memungkinkan pemerintah desa untuk melakukan intervensi sosial-ekonomi yang lebih tepat sasaran bagi warga yang membutuhkan.

Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar juga berperan dalam mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Dengan data kependudukan spasial yang akurat, pemerintah lokal dapat lebih efektif merancang dan mengimplementasikan program kesehatan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan setempat. Akses layanan kesehatan dan program peningkatan kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui pemetaan yang menyeluruh.

Selanjutnya, peta ini juga berkontribusi pada SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Informasi spasial yang detail di Padukuhan Banyunganti Kidul ini diharapkan menjadi model untuk pengembangan data spasial di wilayah pedesaan lainnya. Pemerintah dapat menggunakan peta ini untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan menjaga kualitas lingkungan di tingkat desa.

Dengan adanya peta ini, Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar berharap dapat memberikan kontribusi strategis dalam perencanaan pembangunan berbasis data yang faktual. Informasi lengkap mengenai lokasi dan atribut setiap rumah tangga membantu pemerintah desa dalam membuat kebijakan yang lebih inklusif dan berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kolaborasi antara akademisi dan pemerintah lokal dalam program pengabdian ini menunjukkan pentingnya data spasial yang berkualitas untuk mendukung pencapaian SDGs di tingkat desa. Hasil dari kegiatan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kalurahan Kaliagung tetapi juga menjadi model yang dapat diaplikasikan di wilayah lainnya.

 

Ikon SDGs 1 Menghapus Kemiskinan

Ikon SDGs 3 Kesehatan yang baik dan kesejahteraan

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Survei Data Kependudukan untuk mendukung Basisdata Kependudukan Desa

Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Padukuhan Banyunganti Kidul, Kalurahan Kaliagung, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini dipimpin oleh Hidayat Panuntun S.T., M. Eng., D.Sc. dosen Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar.

Dalam rangka menciptakan data kependudukan yang akurat, kegiatan ini menggunakan metode survei lapangan dan digitalisasi peta yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan persiapan dan verifikasi peta dasar yang telah dibuat pada program pengabdian sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan. Untuk memastikan akurasi posisi setiap rumah, tim menggunakan GPS handheld dalam proses penandaan lokasi, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak QGIS dan AutoCAD. Pengumpulan data demografis ini, yang mencakup informasi jumlah kepala keluarga di setiap rumah, mendukung SDG 1: Tanpa Kemiskinan dengan menyediakan data yang dapat membantu pemerintah desa dalam memetakan wilayah miskin dan menargetkan bantuan dengan lebih tepat.

Penerapan metode ini juga berkontribusi pada SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Melalui penggunaan teknologi GIS dan perangkat keras pemetaan yang canggih, kegiatan ini menghasilkan data spasial berkualitas yang dapat digunakan sebagai infrastruktur dasar untuk pengambilan keputusan berbasis bukti. Peta yang dihasilkan dapat memfasilitasi perencanaan inovatif dan mendukung pembangunan infrastruktur sosial di masa depan.

Selain itu, data kependudukan yang diperoleh sangat relevan bagi SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Informasi spasial yang mendetail membantu pemerintah setempat merencanakan kawasan permukiman yang lebih baik, dengan tata kelola yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya data kependudukan yang akurat, pemerintah lokal dapat merancang strategi pembangunan dan layanan yang responsif terhadap kebutuhan warga, termasuk pengembangan permukiman yang layak dan berkelanjutan.

Metode yang diterapkan oleh Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar ini menunjukkan pentingnya data spasial dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi akademisi dan pemerintah lokal dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain dalam pencapaian SDGs melalui teknologi pemetaan dan survei lapangan.

Ikon SDGs 1 Menghapus Kemiskinan

Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Meningkatkan Tata Kelola dan Pengambilan Keputusan di Tingkat Desa

Pemerintah desa dan kelurahan semakin menyadari pentingnya menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan dan pengambilan keputusan. Salah satu teknologi yang saat ini digunakan di beberapa desa adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG adalah sebuah sistem yang membantu mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data yang memiliki informasi lokasi atau geografis. Data yang dikumpulkan SIG tidak hanya berupa angka atau teks, tetapi juga posisi di peta, seperti lokasi rumah, fasilitas umum, atau batas wilayah. Dengan menggunakan SIG, pemerintah desa bisa mengetahui distribusi penduduk, fasilitas yang tersedia, hingga kondisi jalan secara visual dan rinci.

SIG juga mendukung Analisis Spasial dan Spatial Decision Support System (SDSS), yang berperan besar dalam pengambilan keputusan berbasis lokasi. Analisis spasial adalah proses mengkaji data geografis untuk mendapatkan wawasan lebih dalam, misalnya untuk melihat daerah dengan kepadatan penduduk tinggi atau wilayah yang jauh dari akses kesehatan. Dengan adanya SDSS, SIG dapat membantu pemerintah desa mengambil keputusan yang lebih baik dengan memberikan berbagai opsi dan analisis. Contohnya, pemerintah desa bisa menentukan lokasi terbaik untuk membangun fasilitas umum baru berdasarkan data spasial yang ada, sehingga fasilitas tersebut dapat diakses oleh lebih banyak warga.

Penerapan SIG dan SDSS di tingkat kelurahan atau desa menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan pelayanan dan pembangunan desa yang lebih terarah. Teknologi ini menjadi bagian dari konsep Smart Village, di mana desa menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dengan SIG, desa dapat mengelola sumber daya alam, infrastruktur, dan layanan publik dengan lebih baik. Hal ini sejalan dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG’s), seperti mengurangi kemiskinan, menyediakan akses infrastruktur yang layak, dan memperkuat pembangunan desa berkelanjutan.

 

Gambar 1. Contoh Penerapan SDSS dalam Penentuan Lokasi Pos Ronda Baru di Desa

 

Salah satu contoh pemanfaatan SIG di tingkat kelurahan dapat dilihat di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Melalui program yang diinisiasi oleh Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Kalurahan Kaliagung mengembangkan basis data kependudukan spasial yang mencakup informasi penting seperti lokasi rumah penduduk, batas RT, jalan, dan fasilitas umum. Kegiatan ini diketuai oleh Ir. Hanif Ilmawan S.T., M.Eng dosen Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei Pemetaan Dasar. Data tersebut disusun sebagai dasar bagi pemerintah kalurahan untuk mengambil keputusan yang lebih akurat dan relevan. Misalnya, mereka dapat mengetahui daerah mana yang membutuhkan fasilitas tambahan atau infrastruktur yang perlu diperbaiki.

Dengan adanya SIG, Pemerintah Kalurahan Kaliagung kini memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Data spasial ini menjadi acuan penting untuk merencanakan program-program pengembangan di masa depan secara lebih tepat sasaran dan efektif. Inisiatif ini selaras dengan visi dan misi pemerintah Republik Indonesia yang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa. Pemerintah RI telah mencanangkan visi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan layanan publik yang terjangkau.

Implementasi SIG sebagai bagian dari pengembangan desa cerdas (Smart Village) mendukung visi ini dengan memberikan akses data yang akurat dan berbasis lokasi. Ini memungkinkan pemerintah desa untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam meningkatkan fasilitas umum, mendukung produktivitas ekonomi desa, serta memantau kebutuhan sosial masyarakatnya. Program berbasis SIG seperti ini diharapkan menjadi contoh nyata penerapan teknologi untuk memperkuat tata kelola dan pelayanan publik di desa-desa di seluruh Indonesia, sesuai dengan misi pemerintah RI dalam memajukan desa sebagai fondasi pembangunan nasional dan mengakselerasi pencapaian SDG’s di tingkat lokal.

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

Dukung Pengembangan Smart Village, TSPD SV UGM Kembangkan Basis Data Spasial di Kalurahan Kaliagung

Kulon Progo, 9 November 2024 – Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), sukses menginisiasi program pengabdian masyarakat berupa pembuatan basis data kependudukan spasial di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Program ini merupakan kelanjutan dari proyek pada tahun sebelumnya, dan tahun ini berfokus pada pengembangan sistem basis data spasial di Dusun Banyunganti Kidul sebagai proyek percontohan.

Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, Kalurahan Kaliagung tergolong sebagai Desa Ekstrem Miskin di Kulon Progo. Program ini diharapkan dapat memberikan dukungan signifikan terhadap tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s) khususnya terkait pengembangan Smart Village dan pengurangan kemiskinan melalui teknologi. Program ini juga melibatkan mahasiswa program Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, yang bekerja sama dengan pamong kalurahan untuk pengumpulan data secara langsung di lapangan.

Pendekatan Teknologi SIG untuk Pembangunan Berkelanjutan

Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat utama untuk mengintegrasikan data kependudukan dengan aspek spasial, menciptakan sistem basis data yang komprehensif. SIG berfungsi mengolah data yang mencakup informasi geografis seperti lokasi rumah penduduk, batas wilayah administrasi, dan akses ke fasilitas umum. Penggunaan SIG memungkinkan data kependudukan tersebut dikaitkan langsung dengan peta digital, sehingga informasi yang dihasilkan tidak hanya berupa angka dan teks, tetapi juga dilengkapi dengan visualisasi spasial yang mudah dipahami. Dengan demikian, SIG membantu memetakan distribusi penduduk secara lebih efektif, sekaligus memberi gambaran tentang kepadatan, persebaran, dan karakteristik wilayah tertentu.

Fungsi utama SIG dalam analisis spasial adalah menyediakan kerangka untuk menggabungkan berbagai lapisan data menjadi satu basis data terpadu yang dapat dianalisis secara mendalam. Dalam proyek ini, SIG memungkinkan tim untuk melakukan overlay atau tumpang-tindih data spasial, seperti menggabungkan peta lokasi rumah penduduk dengan fasilitas umum, jalan, dan batas-batas administrasi. Analisis ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan berbasis lokasi, misalnya untuk menentukan daerah yang membutuhkan fasilitas kesehatan, mengidentifikasi wilayah yang padat penduduk, atau memahami keterjangkauan fasilitas umum bagi warga. Dengan SIG, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih tepat dan berbasis data untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalurahan Kaliagung, selaras dengan tujuan desa cerdas (Smart Village) dan SDG’s.

 

Tahapan Pengembangan Basis Data

Proses pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap:

  1. Pengumpulan Data: Tim melaksanakan survei door-to-door untuk memperoleh data kependudukan langsung dari warga, termasuk data Kartu Keluarga (KK), kepala keluarga, dan foto rumah. Data spasial seperti lokasi rumah diperoleh dari digitasi foto udara hasil pengabdian tahun sebelumnya.
  2. Pembuatan Basis Data Spasial: Data yang dikumpulkan diolah dan diintegrasikan dengan data spasial dalam sebuah basis data menggunakan aplikasi SIG.
  3. Penyerahan dan Sharing Knowledge: Hasil akhir basis data spasial diserahkan kepada Pemerintah Kalurahan Kaliagung. Selain itu, dilaksanakan sesi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas aparatur kalurahan dalam mengelola dan memperbarui data secara mandiri.

 

 

Gambar 1. Tim Pengabdian TSPD Melaksanakan Survei Data Kependudukan Bersama Pemerintah Kalurahan Kaliagung.

Hasil dan Dampak

Data spasial yang dikembangkan dalam bentuk shapefile memudahkan akses data kependudukan dengan informasi yang lengkap saat data titik dipilih, termasuk informasi lokasi rumah dan data demografis terkait. Program ini diharapkan menjadi landasan bagi Pemerintah Kalurahan Kaliagung untuk melakukan analisis tematik sesuai kebutuhan setempat.

Gambar 2. Hasil Pengembangan Basis Data Spasial Kependudukan
pada Sistem Informasi Geografis

“Program pengabdian ini mendukung Kalurahan Kaliagung dalam mengelola data secara mandiri dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan Smart Village yang berkelanjutan. Teknologi seperti ini menjadi kunci dalam pengambilan keputusan berbasis data,” ujar Ridho Haikal Permana, perwakilan tim dari Sekolah Vokasi UGM yang mempresentasikan kegiatan ini dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian Masyarakat di Gedung Field Research Center UGM (09/11).

Dengan program ini, Pemerintah Kalurahan Kaliagung diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pemanfaatan basis data spasial untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data. Basis data spasial ini menjadi sumber informasi penting bagi berbagai sektor, seperti pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, serta layanan kesehatan dan pendidikan. Dengan data yang akurat dan selalu diperbarui, pemerintah kalurahan dapat merespons kebutuhan masyarakat secara lebih efektif dan efisien, serta mengidentifikasi wilayah-wilayah yang memerlukan perhatian khusus. Selain itu, kemampuan petugas kalurahan dalam mengelola data ini juga diharapkan terus meningkat, sehingga Kalurahan Kaliagung dapat lebih mandiri dalam melakukan analisis spasial sesuai kebutuhan mereka.

Di masa depan, program ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas dengan menambahkan berbagai jenis data tematik lainnya, seperti data ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan integrasi data yang lebih beragam, basis data spasial ini dapat menjadi landasan bagi analisis yang lebih kompleks dan mendalam, seperti pemetaan kemiskinan, distribusi ekonomi lokal, atau mitigasi risiko bencana. Program ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut dengan lembaga pendidikan dan pemerintah daerah dalam pengembangan kapasitas teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi kalurahan lain dalam mewujudkan Smart Village yang mendukung SDG’s dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

 

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diseminasi Hasil Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Data Kependudukan Berbasis Sistem Informasi Geospasial (SIG) sebagai Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

Yogyakarta, 9 November 2024 – Dalam acara Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) yang berlangsung di Gedung Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, UGM, diwakilkan oleh mahasiswa, memaparkan hasil kegiatan pengabdian berupa pelatihan pengelolaan data kependudukan berbasis Sistem Informasi Geospasial (SIG) untuk perangkat desa Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Pemaparan disampaikan oleh Nurytha Maulidya Amri dan Zahra Pramudita mahasiswa angkatan 2022, yang dengan antusias mewakili tim pelaksana di acara tersebut.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam mengelola data kependudukan secara lebih akurat dan berbasis lokasi, menggunakan Sistem Informasi Geospasial. SIG memungkinkan perangkat desa mendapatkan gambaran jelas terkait distribusi penduduk dan sumber daya di wilayah mereka, sehingga diharapkan dapat membantu perencanaan yang lebih efektif terhadap kebutuhan masyarakat setempat.

Kegiatan ini selaras dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 11, yaitu Menciptakan Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, serta tujuan nomor 16, yaitu Mendukung Lembaga yang Damai dan Inklusif serta Akses terhadap Keadilan untuk Semua. “Dengan keterampilan SIG, perangkat desa dapat lebih mudah menyusun perencanaan berbasis data yang transparan dan akurat, sehingga kebijakan publik dapat lebih efektif dan tepat sasaran dalam pengambilan keputusan,” ujar Nurytha.

Seminar tersebut juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan presentasi dan berbagi pengalaman pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan bersama perangkat desa. Dalam sesi wawancara, Nurytha mengungkapkan rasa senangnya dapat berkontribusi dalam acara ini dan mewakili hasil kerja tim di forum nasional. “Saya merasa terhormat dan senang dapat mewakili teman-teman dalam memaparkan hasil kegiatan ini. Semoga pelatihan SIG ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat di Kalurahan Kaliagung, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ujarnya dengan antusias.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kalurahan lain dalam mengoptimalkan teknologi SIG untuk meningkatkan tata kelola dan layanan publik. Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM berkomitmen untuk terus melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian berbasis teknologi, sejalan dengan upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan sesuai dengan SDGs.

 

Ikon SDGs 16 Perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan