Arsip:

SEKOLAH VOKASI

Urgensi Penelitian Batas Daerah Yogyakarta-Sleman dalam Pencapaian SDGs Poin 11

Penelitian tentang batas daerah antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman menjadi semakin penting dalam konteks pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 11 yang berfokus pada kota dan komunitas berkelanjutan. Batas wilayah yang jelas dan dikelola dengan baik adalah dasar dari perencanaan kota yang efektif, dan hal ini memiliki dampak langsung pada berbagai aspek kehidupan perkotaan, termasuk pembangunan infrastruktur, tata ruang, dan penyediaan layanan publik.

Perubahan batas wilayah akibat fenomena alam, seperti gempa bumi, atau akibat pertumbuhan kota yang pesat dapat menimbulkan masalah jika tidak diantisipasi dengan baik. Wilayah perbatasan antara Yogyakarta dan Sleman adalah salah satu contoh daerah yang mengalami perkembangan pesat, terutama karena urbanisasi yang mendorong perluasan permukiman dan kegiatan ekonomi. Penelitian yang mendalam mengenai batas wilayah ini sangat penting untuk mencegah konflik kepemilikan lahan dan untuk memastikan pemanfaatan lahan yang efisien dan berkelanjutan.

SDGs poin 11 menekankan pentingnya menciptakan kota yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dalam konteks penelitian batas wilayah, ini berarti perlunya pengelolaan yang terintegrasi antara kedua wilayah untuk mengatasi tantangan seperti urban sprawl (penyebaran perkotaan yang tidak terencana) dan kebutuhan akan infrastruktur yang ramah lingkungan. Target 11.3 dari SDGs juga menekankan pentingnya meningkatkan perencanaan kota yang partisipatif, sehingga penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pengambilan kebijakan tata ruang yang melibatkan semua pihak terkait.

Dengan memperkuat pengelolaan batas wilayah dan mengintegrasikannya dengan perencanaan kota yang berkelanjutan, penelitian ini berperan penting dalam membantu mencapai SDGs, khususnya dalam menciptakan kota yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Sebagaimana dengan penelitian yang dilakukan oleh dosen Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, Muhammad Iqbal Taftazani dkk, tentang batas daerah antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, dijumpai bahwa beberapa pilar batas antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman mengalami kerusakan pada bentuk fisiknya dan bahkan beberapa pilar batas sudah hilang. Karena itu penelitian tentang batas daerah, baik pada aspek teknis fisik maupun aspek lainnya menjadi penting dilakukan untuk mendukung SDGs poin ke-11.

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

Terjadi Perubahan Nilai Koordinat Pilar Batas Yogyakarta-Sleman Akibat Gempa dan Perbedaan Datum Geodesi

Pada tahun 2024, Dosen Teknologi Survei Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Muhammad Iqbal Taftazani mengungkapkan hasil penelitiannya tentang perubahan nilai koordinat pada pilar batas antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.  Penelitian ini mendapatkan pendanaan dari Sekolah Vokasi UGM. Penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran pilar batas dimungkinkan disebabkan oleh dua faktor utama: kemungkinan gempa bumi yang sering terjadi di wilayah Yogyakarta serta perbedaan datum referensi geodesi yang digunakan saat penentuan koordinat awal pilar batas.

Taftazani menjelaskan bahwa gempa bumi dapat memicu pergeseran lapisan tanah dan menyebabkan perubahan pada koordinat fisik pilar batas. Selain itu, perbedaan sistem datum geodesi yang digunakan dalam pengukuran awal juga menjadi faktor penting. Datum geodesi adalah referensi yang digunakan untuk menentukan posisi geografis di permukaan bumi, dan perubahan atau ketidaksesuaian dalam penggunaannya dapat mengakibatkan ketidakakuratan posisi koordinat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penelitian ini memiliki relevansi kuat dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 11, yang berfokus pada kota dan komunitas berkelanjutan. SDGs poin 11.3 menekankan pentingnya meningkatkan perencanaan tata ruang secara partisipatif dan tepat sasaran. Dalam konteks ini, perubahan batas wilayah yang tidak terdeteksi dengan baik dapat memicu konflik penggunaan lahan serta mempersulit perencanaan infrastruktur.

Selain itu, SDGs poin 11.5 menggarisbawahi pentingnya mengurangi dampak negatif bencana alam, termasuk gempa bumi. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana bencana alam dan teknologi geospasial memengaruhi pengelolaan batas wilayah. Dengan hasil penelitian ini, pemerintah dapat lebih baik dalam merancang kebijakan yang adaptif terhadap bencana dan memastikan stabilitas perbatasan kota.

Melalui penggunaan teknologi geodesi yang lebih akurat dan sistem yang tangguh, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung upaya menciptakan kota yang lebih tangguh dan berkelanjutan sesuai agenda SDGs.

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

Tim Mahasiswa TSPD SV UGM Raih Juara Dua Mapping dan Penghargaan “Most Unique Video Presentation” di GIS Contest SuperMap 2023

Pada 15 September 2023, GIS Contest SuperMap 2023, sebuah kompetisi internasional yang mempertemukan mahasiswa dari seluruh dunia untuk menampilkan inovasi dalam pemetaan dan analisis spasial menggunakan perangkat lunak SuperMap, diselenggarakan secara daring. Dalam kompetisi ini, tim dari Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Sekolah Vokasi UGM, berhasil meraih juara dua dalam kategori Mapping dengan penghargaan “Most Unique Video Presentation.” Prestasi ini dicapai melalui proyek mereka yang mengusung topik tentang timbunan sampah dan emisi metana di Tempat Penampungan Akhir (TPA).

 

 

Foto di atas menunjukkan momen penyerahan sertifikat dan merchandise kepada pemenang juara 2 kategori Mapping, tim UGM, yang terdiri dari Ridho Haikal Permana, Farizi Hibatul Hakim, Ummi Kun Barorotur Rofiah, dan Nadifa Ramadhani berhasil meraih penghargaan di ajang nasional yang diselenggarakan oleh pihak Supermap yang merupakan salah satu perusahaan GIS terbesar di Asia.

Kompetisi GIS Contest SuperMap 2023 dimulai dengan proses pendaftaran peserta yang diikuti dengan pengumpulan proyek, laporan, dan data mentah oleh masing-masing tim. Kategori yang dilombakan meliputi Mapping dan Application Analysis. Tim UGM memilih untuk bersaing di kategori Mapping, dengan fokus pada isu lingkungan yang sangat relevan, yaitu prediksi timbunan sampah dan emisi metana di TPA.

Proses pengerjaan proyek dimulai dengan pengumpulan dan analisis data spasial terkait TPA di beberapa wilayah di Indonesia. Menggunakan perangkat lunak SuperMap iDesktopX versi 10i, tim ini memproses data untuk menghasilkan peta tematik yang unik dan informatif. Peta ini memvisualisasikan potensi timbunan sampah dan emisi metana yang dihasilkan, yang diproyeksikan hingga tahun 2045, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Setelah penyelesaian proyek, tim UGM menyusun laporan mendetail dan video presentasi yang menonjolkan hasil kerja mereka. Video ini menampilkan penjelasan mengenai latar belakang potensi timbunan sampah dan emisi metana dengan animasi dan visualisasi data yang unik, dan berhasil menarik perhatian juri dan mengantarkan tim UGM meraih penghargaan “Most Unique Video Presentation.”

Anggota tim UGM, saat diwawancarai, menyampaikan bahwa pemilihan topik ini dilandasi oleh keprihatinan mereka terhadap masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang semakin mendesak. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik di masa depan.” ujar salah satu anggota tim.

Keberhasilan tim UGM dalam meraih juara dua kategori Mapping dengan penghargaan “Most Unique Video Presentation” di GIS Contest SuperMap 2023 menegaskan kemampuan mereka dalam mengintegrasikan teknologi GIS dengan analisis masalah lingkungan yang nyata. Proyek ini memberikan kontribusi signifikan dalam menyediakan data dan wawasan yang dapat digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan. Tim UGM berharap hasil karya mereka dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi proyek-proyek serupa di masa depan, mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik menuju Indonesia Emas 2045.

 

 

 

 

 

 

Tiga Mahasiswa TSPD SV UGM Menangkan Juara 1 Sayembara Karya Tulis Ilmiah PT Kompas Navigasi Indonesia dengan Rancang Aplikasi AGRIDOC

Yogyakarta, 14 Mei 2024 – Tiga Mahasiswa Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar Sekolah Vokasi UGM kembali mengukir prestasi gemilang dalam ajang kompetisi tingkat nasional. Pada lomba Sayembara Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh PT Kompas Navigasi Indonesia, tim mahasiswa TSPD UGM berhasil meraih juara pertama, mengungguli puluhan peserta dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Tim yang menamakan dirinya “Sunda Pride” ini terdiri dari Ridho Haikal Permana, M.Zulfan Dwi Sukasyah, dan Farizi Hibatul Hakim.

Sayembara Karya Tulis Ilmiah PT Kompas Navigasi Indonesia merupakan salah satu kompetisi yang bertujuan untuk mendorong inovasi di bidang teknologi dengan fokus pada solusi praktis dan aplikatif. Mengusung tema “Eksplorasi Aplikasi Teknologi GNSS Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia” tim Sunda Pride mengajukan karya tulis ilmiah mengenai AGRIDOC, sebuah aplikasi inovatif yang memanfaatkan sistem GNSS pada drone untuk pemantauan kesehatan tanaman dalam pertanian cerdas.

 

 

Dalam foto tersebut, terlihat Ridho sebagai perwakilan tim Sunda Pride dengan penuh kebanggaan menerima hadiah dari CEO PT Kompas Navigasi Indonesia. Acara penyerahan hadiah juga dihadiri oleh Ketua Departemen Teknologi Kebumian (DTK) dan Wakil Dekan Sekolah Vokasi UGM, yang turut memberikan dukungan dan ucapan selamat kepada tim. Mereka menunjukkan kegembiraan setelah diumumkan sebagai pemenang. Selama kompetisi, tim Sunda Pride berhasil menjelaskan potensi dan rancangan aplikasi AGRIDOC secara efektif, memukau para juri dengan solusi cerdas yang mereka tawarkan.

Kompetisi ini berlangsung melalui beberapa tahap yang melibatkan pendaftaran daring, pengumpulan abstrak, pengumpulan karya ilmiah, presentasi karya, dan penilaian oleh juri. Pada 7 mei 2024, finalis mempresentasikan karya mereka, dan tim Sunda Pride terpilih sebagai pemenang utama. Tim ini memperoleh sertifikat, merchandise, uang tunai sebesar Rp1.300.000,00, serta hibah GPS Geodetik SingularXYZ Y1 GNSS Receiver.

Ridho Haikal Permana, ketua tim Sunda Pride, menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT Kompas Navigasi Indonesia. Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi kami. Kami berharap rancangan aplikasi AGRIDOC dapat membawa dampak positif pada sektor pertanian dan membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.”

Dengan semangat inovasi dan dukungan dari PT Kompas Navigasi Indonesia, sayembara ini berhasil memberikan platform bagi mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam teknologi GNSS. Diharapkan, solusi yang dikembangkan oleh tim Sunda Pride akan terus berkembang dan dapat diterapkan lebih luas, memajukan sektor pertanian, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM Terima Hibah Stasiun CORS dari PT Kompas Navigasi Indonesia

Pada tahun 2022, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menerima hibah Stasiun CORS (Continuously Operating Reference Station) dari PT Kompas Navigasi Indonesia. Stasiun CORS ini dipasang di rooftop Gedung TILC SV UGM. Hibah tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan penelitian, survei, dan pemetaan di lingkungan akademik. Data GPS yang dihasilkan dari Stasiun CORS ini nantinya akan tersedia secara gratis bagi pihak-pihak yang memerlukan.

 

 

 

 

Foto di atas merupakan  pemantauan Stasiun CORS yang terletak di rooftop Gedung TILC, Sekolah Vokasi UGM. Stasiun ini dioperasikan untuk menghasilkan data GPS yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai penelitian dan kegiatan survei serta pemetaan. Proses penyerahan hibah dilakukan secara resmi dengan dihadiri oleh perwakilan dari PT Kompas Navigasi Indonesia dan pihak SV UGM. Dalam sambutannya, kedua pihak menekankan pentingnya teknologi CORS dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi di bidang akademik, khususnya dalam penelitian geodesi dan pemetaan.

Stasiun CORS ini dirancang untuk memfasilitasi berbagai penelitian di bidang kebumian dan diharapkan menjadi sumber data yang bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan akademik UGM tetapi juga bagi masyarakat luas. Data yang dihasilkan setiap hari oleh stasiun ini akan tersedia secara gratis, memungkinkan akses terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan untuk berbagai keperluan ilmiah dan praktis.

Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM menyatakan, “Hibah ini sangat berarti bagi kami, karena akan memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kebumian. Dengan adanya Stasiun CORS ini, kita dapat memperkaya sumber daya akademik dan memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.”

 

 

Dengan kehadiran Stasiun CORS di Gedung TILC, para mahasiswa dan peneliti di UGM kini memiliki akses yang lebih baik untuk melakukan penelitian yang lebih akurat dan mendalam. Ini juga akan mendukung berbagai proyek akademik dan riset di masa depan, memperkuat posisi UGM sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia.