Arsip:

SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Uji Coba Drone Mavic 3E Enterprise untuk Memastikan Kinerja alat yang Optimal

Salah satu mahasiswa TSPD mendapatkan kesempatan magang di PT Geosat Survei Indonesia, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa survei dan pemetaan. Salah satu kegiatan magang yaitu mengadakan uji coba drone DJI Mavic 3E Enterprise di komplek perumahan Natura Resident, kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan kinerja alat yang optimal sebelum digunakan untuk proyek-proyek komersial yang lebih luas

Proses uji coba ini dipimpin oleh tim terlatih dari PT Geosat Survei Indonesia, yang dipimpin oleh pilot drone profesional, Firman Akhirudin Hidayatullah, ST, dengan dukungan dari asisten pilot drone, Rico Samuel Putra Bima, serta beberapa karyawan lainnya. Persiapan awal dilakukan dengan teliti, termasuk pemilihan lokasi yang tepat, pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi drone, dan pemasangan perangkat lunak yang diperlukan untuk operasi drone.
Selanjutnya, drone diterbangkan oleh pilot berpengalaman dalam berbagai ketinggian dan sudut untuk mengumpulkan data yang optimal. Selama penerbangan, pilot memantau kondisi drone dan data yang dikumpulkan secara real-time, sambil memastikan kepatuhan terhadap aturan penerbangan drone di Indonesia dan keselamatan penerbangan.

Drone ini dilengkapi dengan kamera berkualitas tinggi dan sistem RTK untuk mencapai presisi posisi yang tinggi. Setelah pengumpulan data selesai, data tersebut diproses dan dianalisis untuk menghasilkan peta, model 3D, dan informasi lainnya.Hasil uji coba menunjukkan bahwa drone Mavic 3E Enterprise mampu menghasilkan gambar dan video berkualitas tinggi dengan tingkat presisi yang tinggi. Drone ini juga mudah dioperasikan dan dapat terbang dengan stabil dalam berbagai kondisi cuaca.

PT Geosat Survei Indonesia sangat puas dengan hasil uji coba ini dan berencana untuk menggunakan drone Mavic 3E Enterprise dalam proyek-proyek komersial mereka di masa mendatang. Keberhasilan uji coba ini menjanjikan peningkatan efisiensi dan akurasi dalam layanan survei dan pemetaan.
Dengan teknologi drone yang semakin canggih dapat memberikan solusi-solusi inovatif dan berkualitas tinggi di bidang survei dan pemetaan.

Penulis: Panji Gumilang

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Membuka Pintu menuju Dunia Teknologi Geospasial

Jakarta, 2024 – Beberapa mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar berkesempatan magang di PT.Leica Geosystems Indonesia. Pengalaman magang mahasiswa di PT.Leica Geosystems Indonesia dimulai dengan sambutan hangat dari tim Leica yang sangat ramah. Mahasiswa juga di kenalkan dengan teknologi yang digunakan dan di tawarkan oleh perusahaan untuk dunia survei dan pemetan, seperti Total Station hingga perangkat GPS dengan teknologi terbaru. Salah satu pengalaman mahasiswa yang berkesan adalah bisa belajar di berbagai bidang dengan para ahlinya langsung. Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melakukan Ceck alat dan ikut membuktikan teori dari ahli cors yang ada di perusahaan ini. Dari kegiatan yang di berikan mahasiswa dapat merasakan betapa pentingnya akurasi dan ketelitian dalam survei geospasial. Tidak hanya itu, mahasiswa juga berkesempatan untuk bertemu dengan para ahli dalam pemetaan, seperti ahli dalam CORS, Geomatik, Reality Capture, Airborne, dan banyak lagi. Mahasiswa berkesempatan untuk belajar dengan para ahli tersebut, sehingga ilmu yang mahasiswa dapatkan juga luas dan sesuai dengan kondisi real di lapangan. mahasiswa juga diberikan beberapa wawasan baru yang realistis dengan dunia kerja. Salah satunya adalah wawasan mengenai Tunnel. Pembahasan tentang tunnel dan konsep perencanaan pembangunan tunnel ini kompleks sehingga mahasiswa dapat menggali informasi yang lebih mendalam mengenai bidang tunnel ini. Selain tentang tunnel, mahasiswa juga mendapatkan ilmu lain di berbagai bidang yang membutuhkan survei dan pemetaan, seperti di perusahaan konstruksi, minning, dan berbagai informasi lainnya seperti monitoring dan CORS. Ilmu tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa, karena mahasiswa tidak hanya di berikan ilmu mendasar, tapi juga diberikan contoh kasus nyata yang ada di lapangan. Mahasiswa sangat beruntung di berikan kesempatan untuk magang di PT. Lieca Geosystems Indonesia, karena mahasiswa tidak di hanya diberikan ilmu, tapi juga di berikan kesempatan untuk memberi pendapat atau jalan keluar untuk beberapa kasus. Penulis: Della Amanda

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Survei Topografi Kantor Distrik Navigasi Kelas I Medan Kota Belawan untuk Tata Kelola Administrasi Kota Belawan

Indonesia memiliki peran strategis pada jalur perdagangan dunia dengan potensi wilayah lautnya yang tiga kali lebih luas dari daratannya. Tentu dalam melakukan perdagangan dunia melalui jalur laut atau maritim. Pelabuhan Belawan termasuk jalan bagi para pengguna maritim untuk melakukan bisnis atau perekonomian melalui jalur laut sehingga fasilitas sarana Bantu Navigasi Pelayaran di daerah Belawan membutuhkan perawatan dan pengawasan yang intensif guna untuk menimalisir terjadinya kecelakaan di laut.

 

Kegiatan pengukuran topografi ini merupakan serangkaian dari project sebagai bentuk proses tata kelola administrasi Kota Belawan Kecamatan Medan. Belawan terletak 0-5 meter di atas permukaan laut di kawasan pesisir Kota Medan. Bentuk topografi wilayah ini berupa daerah dataran yang sedikit bergelombang. Seiring kemajuan pelabuhan dunia, Pelabuhan Belawan akan menjadi pelabuhan pusat global seperti pelabuhan Singapura.

 

Pengukuran ini dilakukan di Distrik Navigasi kelas I Medan Kota Belawan mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 28 Maret 2024. Dalam kegiatan magang, mahasiswa TSPD mendapatkan pengalaman langsung di lapangan untuk melakukan kegiatan survei topografi dengan beberapa tahapan yaitu melaksanakan survei pendahuluan ke lokasi pengukuran selanjutnya melakukan pembangunan titik BM dan titik CP sesuai dengan spesifikasi yang Jaring Kontrol Horizontal (JKH) tahun 2002 dan melakukan penarikan titik BM yang berada di sekitar area Pelindo serta menuju lokasi pengukuran topografi untuk mengetahui koordinat yang berada di wilayah tersebut. Selain itu, mahasiswa juga berkontribusi dalam survei hidrografi seperti melakukan survei batimetri, pengambilan sample sedimen dan sample air, dan pengamatan pasang surut. Selain melakukan survei, mahasiswa juga berkontribusi dalam pengolahan data topografi dan data batimetri.

 

Jadi, tujuan diadakannya pengukuran topografi pada Distrik Navigasi Belawan ini yaitu untuk mendapatkan data lapangan atau data existing untuk memperoleh gambaran bentuk permukaan tanah dan detil situasi serta kenampakan sekitar area darat yang nantinya berguna sebagai data kelola administrasi daerah tersebut. Selain itu, lokasi tersebut memiliki kontur tanah yang belum rata dan masih ditumbuhi pepohonan sehingga membutuhkan perencanaan tanah berupa cut and fill yang diperoleh dari hasil pengukuran topografi.
Hal tersebut menjadi pengalaman yang baru dan menarik karena mahasiswa dapat berkontribusi dalam project tersebut sehingga dapat mengimplementasikan mata kuliah yang relevan dengan kegiatan tersebut seperti Jaring Kontrol Pemetaan, Survei Hidrografi, Aplikasi Survei GNSS, Kartografi Digital, dan lain lain. Hal baru tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan dan peluang mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang berguna untuk masa depan saat memasuki dunia kerja.

Penulis : Nabila Nihayatuzulfaharista, Qanita Annisabrina, Rani Alkahvia

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Membangun Karier dengan Pengetahuan dan Pengalaman

Pada bulan Februari, mahasiswa dari Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada bergabung dengan PT. Geoswara Surveys untuk mengikuti program magang. Dalam kurun waktu beberapa bulan, mereka terlibat dalam berbagai proyek yang menarik dan mendapatkan wawasan yang berharga tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Magang ini sebagai kesempatan emas untuk mendalami pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang survei dan pemetaan.

 

Salah satu proyek yang dikerjakan adalah PLTA Bakaru II. Dengan bimbingan mentor, mahasiswa TSPD terlibat langsung dalam Kegiatan sosialisasi, pengukuran bidang lahan, dan inventarisasi tanaman. Pengalaman ini tidak hanya memperluas pemahaman mahasiswa tentang bidang survey pemetaan tetapi juga mengasah keterampilan teknisnya dalam Kerjasama tim. Selain dari aspek teknis, Faiz juga menemukan nilai dalam pembelajaran tentang komunikasi antar tim. Dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya, peserta magang belajar pentingnya kerjasama dan komunikasi dalam mencapai tujuan bersama dan meningkatkan produktivitas.

Dengan berakhirnya musim magang, mahasiswa TSPD lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di masa depan. Mereka yakin bahwa pengalaman ini telah membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang berharga untuk sukses di dunia kerja. Selain dari sisi profesional, magang di PT. Geoswara Surveys juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional mereka. Mereka berinteraksi dengan berbagai profesional di industri tersebut dan membangun hubungan yang mungkin berguna bagi karier mereka di masa depan.

 

Magang di PT. Geoswara Surveys telah menjadi langkah penting dalam pembangunan karier para mahasiswa ini. Mereka meninggalkan perusahaan dengan pengetahuan baru, keterampilan yang ditingkatkan, dan kenangan tak terlupakan dari pengalaman mereka di tempat kerja. Magang bukan hanya tentang mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan dihadapi di masa depan agar para mahasiswa ini siap untuk melangkah maju dalam karier mereka dengan keyakinan dan tekad yang baru ditemukan.

Penulis: Muhammad Faiz Mutti

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Internship Mahasiswa TSPD di PT Geo Survey Persada Indonesia

Mulai pertengahan Februari 2024 sampai pertengahan Juni 2024 beberapa mahasiswa TSPD (Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar) diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan magang MBKM di PT Geo Survey Persada Indonesia, yang bergerak di bidang Konsultan Pemetaan Foto Udara dan LiDAR yang berlokasi di Yogyakarta. P.T. GSPI merupakan salah satu anak Perusahaan dari Madhava Persada Group.

Selama magang mahasiswa mengerjakan beberapa tugas yang meliputi :

  1. Membuat 3D Model bangunan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Pekerjaan ini menggunakan data foto udara yang sudah Oblique dan point cloud LiDar. Terdapat data LOD 1 dan 2. Pada LOD 1 dilakukan penyesuaian bentuk dan ukuran pada setiap bangunan dengan acuannya data di exel, sementara itu untuk LOD 2 dilakukan pemberian model dan texture atap serta warna pada bangunan dengan menyesuaikan keadaan di lapangan menggunakan citra dari Foto Udara Oblique dan Google Earth. LOD merupakan Level Of Detail yang merupakan Tingkat kedetailan pada suatu objek, semakin tinggi nilai LOD maka objek yang dimodelkan semakin detail. Output dari pekerjaan ini hanya sampai pada visualisasi 3D model bangunan menyesuaikan pada LOD yang diminta klien.
  2. Melakukan Post Processing pada data LiDar / Strip Adjusment
    Pengolahan ini menggunakan data LiDar yang merupakan proyek British School Jakarta, kolaborasi antara P.T. GeoBIM Indonesia dengan P.T. Geo Survey Persada Indonesia. Data LiDar diolah mengacu pada Juklik Pokja Pengumpulan DGIG, Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, Badan Informasi Geospasial 2023. Pekerjaan ini dimulai dari Manajement Trajectory, pembuatan Grid menggunakan software Global Mapper, kemudian dilanjutkan proses Strip Adjusment.

Strip Adjusment bertujuan untuk mengoreksi point cloud data LiDar antar jalur terbang yang saling bertumpang susun (Soininen, 2015). Pada Strip Adjusment terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

    • Macro, mengklasifikasi kelas-kelas berdasarkan ground, building, dan low point. Hasil dari pengolahan Macro berupa point clound dengan warna yang berdasarkan kelas.
    • Measure Mach, mengitung beda antar jalur mengguankan kelas ground dan building. Hasil dari perhitungan ini harus dibawah 10 cm, jika hasil yang diperoleh dibawah 10 cm maka harus dilakukan proses Tie Lines.
    • Tie Lines, merupakan tahap menghitung dan menyeleksi nilai gap antara dua flightline yang kemudian dilakukan koreksi pergeseran vertical, horizontal dan parameter boresight sehingga diperoleh data yang lidar yang tidak ada pergeseran antar jalut (point cloud antar jalur saling match)

 

 


Dari pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan mahasiswa, semuanya merupakan pembelajaran yang baru dan kemampuan baru yang telah mahasiswa peroleh selama magang di P.T. Geo Survey Persada Indonesia

Kesan mahasiswa selama magang di P.T. Geo Survey Persada Indonesia disambut baik oleh para staf serta di berikan pengarahan pengenalan perusahaan, dan mentor yang sabar dalam membimbing mahasiswa. Mahasiswa TSPD berharap ilmu yang didapatkan dapat berguna dikemudian hari.

Penulis: Chica Intan Sari, Reni Fitriana Yohanovi, Novi Yuliasari

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Optimisasi Penempatan Titik Koordinat menggunakan GNSS dan Pemantauan Pemancangan Cerucuk Bambu di Proyek Tol Tanggul Laut Semarang-Demak 1B

Beberapa mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar melakukan magang di PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai tim survei. Pada Maret 2024, PT Pembangunan Perumahan Proyek Tol Semarang Demak tengah melakukan pekerjaan pemancangan cerucuk bambu. PT Berdikari dan GSMS  hingga saat ini masih bekerja sama dalam pekerjaan pemancangan cerucuk bambu sebagai  bagian dari konstruksi jalan tol tanggul laut Semarang-Demak.

Kontruksi ini memanfaatkan batang-batang bambu dengan panjang 8m yang dirakit dan terdiri  dari tujuh batang. Cerucuk bambu ini berfungsi untuk menopang struktur jalan tol serta  mengurangi penurunan yang tidak setara.

Proses pemancangan cerucuk bambu tersebut menggunakan 1 Ponton oleh PT GSMS dan 1  Tongkang oleh PT Berdikari yang masing-masing terdapat Hydraulic Hammer untuk  pemancangan dan Crane untuk pengambilan cerucuk bambu dari area penumpukan ke Mall  Pressing.

Pekerjaan pemancangan dilakukan dengan menempatkan Mall Pressing ke titik koordinat yang  dituju. Dalam hal ini, tim survey dari PT PP menggunakan alat Total Station dan GNSS untuk  mengecek penempatan titik tiang pancang baik dari darat maupun secara langsung di atas laut.

Tim Survey PT. PP dalam melakukan positioning pemancangan cerucuk bambu sebelum  digunakannya alat GNSS, Tim tersebut menggunakan alat total station untuk menempatkan  titik koordinat yang tertera pada Shop Drawing.

Total sation berguna untuk mendapatkan koordinat relative dari cerucuk bambu dengan  menggunakan referensi titik yang telah ada. Alat ini efisien apabila jarak antara total station  dengan ponton relative dekat. Akan tetapi apabila jarak total station dengan ponton relatif  jauh, alat ini kurang efisien. Oleh karena itu tim survei menggunakan alat GNSS untuk mengatasi  kurang efisiennya alat total station yang digunakan.

Penggunaan GNSS membantu mencari titik yang lebih optimal dalam mengidentifikasi posisi titik koordinat. Kesalahan posisi yang didapatkan lebih kecil dan ketepatan penempatan titik  koordinat lebih baik. GNSS lebih efektif baik dalam jangkauan dekat atau jauh. Sehingga  dengan GNSS dapat mencapai hasil optimasi dalam penempatan titik koordinat yang lebih  akurat dan efektif .

Upaya optimisasi dalam penentuan posisi tidak hanya pada penggunaan alat, tetapi juga  keamahiran operator kapal dalam mengendalikan atau memanuver kapal sesuai dengan  instruksi yang diberikan oleh tim surveyor ketika melakukan proses positioning. Dengan  demikian, diharapkan membantu dalam memastikan bahwa posisi yang ditentukan dengan  menggunakan GNSS akurat dan sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan.  Berdasarkan upaya-upaya tersebut, diharapkan bahwa proyek Pembangunan tol tanggul laut  Semarang – Demak 1B yang digarap oleh PT Pembangunan Perumahan akan mencapai tingkat  akurasi yang tinggi serta efisiensi yang lebih besar. Selain ittu, infrastruktur yang dihasilkan  juga diharapkan menjadi kokoh dan aman bagi pengguna, karena titik koordinat yang tepat  akan memastikan bahwa setiap cerucuk bambu yang dipancangkan ditempatkan dengan presisi  yang optimal.

Penulis: Aulia Sugesti Putri, Nadhia Ferlia Fara, Yuli Tri Setiyorini

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Mahasiswa Program MBKM turut serta dalam Program PTSL 2024 di Kabupaten Jepara

Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) merupakan bagian dari kebijakan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk langsung andil dalam dunia kerja. Program ini menghubungkan antara perusahaan dengan institusi/perguruan tinggi. Dalam hal ini, terdapat mahasiswa program studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang melaksanakan MBKM di salah satu perusahaan penyedia jasa survei dan pemetaan yakni PT. Multi Konsultindo Jaya.

Salah satu proyek PT.Multi Konsultindo Jaya yakni pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) 2024 di Kabupaten Jepara yang merupakan salah satu program dari Kementrian ATR/BPN. Program ini merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat (Kominfo, 2018). Pelaksanaan kegiatan PTSL meliputi kegiatan perencanaan, penetapan lokasi, persiapan, pembentukan dan penetapan panitia ajudikasi PTSL dan satgas, penyuluhan, pengumpulan data fisik dan yuridis, penelitian data yuridis untuk pembuktian hak, pengumuman data fisik dan yuridis serta pengesahannya, penyelesaian kegiatan PTSL, penegasan konversi, pengakuan dan pemberian hak, pembukuan dan atau penerbitan sertifikat, pendokumentasian dan penyerahan hasil kegiatan hingga pelaporan (Juknis PTSL 2023).

Program pendaftaran tanah sistematik lengkap pada kantah Kabupaten Jepara di estimasi terdapat 20.000 bidang tanah. Bidangan tanah tersebut meliputi Desa Cepogo, Plajan, Pendem, dan Pancur. Program PTSL ini dikerjakan oleh tiga tim yaitu PT. Multi Konsultindo Jaya, KJSB Dwi Putra Ananta, dan KJSB Antero Sinergi Global. PT Multi Konsultindo Jaya bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Pancur (4925 bidang tanah) dan Desa Cepogo. KJSB Antero Sinergi Global bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Cepogo (4833 bidang tanah dikerjakan oleh 2 tim) dan Desa Pendem (3733 bidang tanah). KJSB Dwi Putra Ananta bertanggung jawab dalam pengerjaan PTSL di Desa Plajan (6509 bidang tanah). Meskipun pengerjaan program PTSL ini dibagi menjadi tiga tim namun program ini dibawah tanggung jawab PT. Multi Konsultindo Jaya sebagai pihak ke-3 yang menerima project dari kantor pertanahan kabupaten Jepara.

Garis besar pelaksanaan PTSL terdiri dari pekerjaan lapangan dan studio. Pada pekerjaan lapangan meliputi kegiatan survei dan pemetaan bidang tanah menggunakan teknologi fotogrametri (pemetaan menggunakan UAV//drone) dan teknologi terestris (menggunakan GNSS dengan metode RTK). Sedangkan pekerjaan studio merupakan tindak lanjut data yang didapatkan dari pekerjaan lapangan meliputi standarisasi, pengurusan administrasi dengan BPN, hingga penerbitan PBT yang digunakan untuk pengumuman bidang tanah.

Pengalaman melakukan pengukuran untuk pendaftaran tanah sangat berkesan bagi Mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, karena mahasiswa dapat ikut andil, belajar, dan merasakan bagaimana proses pengukuran di lapangan secara langsung.

Penulis : Anisa Rhyan Kiranti dan Ema Fitria Sari

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Pemasangan Patok Batas Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Bumi Suksesindo oleh PT. Frasta Survey Indonesia

Mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang melakukan magang di PT. Frasta Survey Indonesia mendapatkan proyek pemasangan  patok batas IUP dari PT. Bumi Suksesindo sebanyak 25 patok batas perapatan dan 3 patok batas  sudut yang tersebar di beberapa wilayah di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi,  Jawa Timur. Proses pemasangan patok batas tersebut meliputi 11 proses tahapan diantaranya  orientasi, pemasangan patok bantu, pengukuran patok bantu, stake out, penggalian, drop material,  pengecoran (instalasi) patok, pengecekan kualitas patok, pengecoran sepatu atas, re-survey, dan  finishing patok batas.

Orientasi merupakan tahapan awal identifikasi titik dengan menggunakan  GPS Handheld dimana pada tahapan ini seorang surveyor harus benar-benar  teliti mengumpulkan segala informasi di sekitar lokasi titik. Sebagai contoh terdapat area terbuka sehingga dapat digunakan untuk pemasangan patok  bantu, sumber air untuk proses pengecoran, mencari akses jalan yang mudah  dan efektif sehingga sebelum dilakukan tahapan berikutnya dapat dipersiapkan terlebih dahulu.

 

 

Proses pemasangan patok bantu dilakukan untuk menentukan titik rencana  pengamatan GNSS secara statik. Titik bantu ini ke depannya akan digunakan  sebagai titik ikat untuk pengukuran poligon atau stake out titik galian patok  batas. Pengukuran patok bantu statik dilakukan untuk menentukan posisi dan elevasi  untuk keperluan penentuan batas. Alat yang digunakan adalah GNSS dengan  metode pengukuran radial yang diikatkan pada BM dengan ketentuan  pengamatan selama 75 menit dengan interval pengamatan 2 detik dan obstruksi  sebesar 15º . Hasil pengukuran statik harus dilakukan secara post processing  menggunakan software pengolahan dengan menghasilkan solusi ambiguitas  fixed dan memiliki nilai PDOP < 10.

 

 

Stake out merupakan tahapan pengukuran untuk menentukan lokasi/posisi titik  koordinat patok batas di lapangan. Pada pekerjaan stake out titik patok batas di  lapangan ini dapat menggunakan metode pengukuran dengan instrumen total  station atau menggunakan metode pengamatan GNSS secara RTK. Setelah  posisi titik koordinat patok batas telah ditentukan, tahap selanjutnya adalah  melakukan penggalian untuk pemasangan patok batas.

 

 

Penggalian lubang dilakukan untuk persiapan pengecoran patok batas yang sesuai dengan peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 dimana patok harus tertanam sedalam 75 cm, muncul dipermukaan 25cm dengan lebar sepatu bawah dan sepatu atas 60 cm.

 

 

Drop material merupakan proses pengangkutan bahan-bahan material yang digunakan untuk pemasangan (pengecoran) patok batas menuju ke area sekitar titik pemasangan patok batas yang telah di-stake out. Tahap pengecoran (instalasi) patok batas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 yang meliputi pengecekan slump test dengan tingkat konsistensi < 7 cm dan juga harus memperhatikan pemasangan marker atas dan lempeng samping penanda batas wilayah.

 

 

Pengecekan kualitas patok dilakukan dengan menggunakan alat hammer test pada 16 titik yang terbagi menjadi 4 pada bagian dinding sepatu bawah, lantai sepatu bawah, dinding patok dan pada atas patok. Ketentuan dari hammer test yaitu minimum setelah 14 hari pengecoran untuk nilai hammer test harus > 25 rebound untuk memastikan tingkat kekerasan beton sehingga dapat dipastikan beton benar-benar keras dan matang.

 

 

 

 

 

Re-survey merupakan peninjauan kembali yang harus  dilakukan setelah pengecoran untuk memastikan bahwa  koordinat marker atas sudah sesuai dengan koordinat  perencanaan sehingga dapat dilanjutkan pada proses  selanjutnya sampai dengan finishing.

 

Pengecoran sepatu atas adalah proses pembuatan sepatu dengan bahan dasar beton. Pengecoran ini dilakukan dengan menggunakan cetakan yang telah dipasang dengan besi tulangan.
Pekerjaan finishing tanda batas IUP meliputi kegiatan pengaacian dan pengecatan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan (services) perusahaan kepada mitra untuk meningkatkan mutu dan kualitas pekerjaan.

Magang ini sangat berkesan bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat merasakan dan belajar secara langsung bagaimana proses pembuatan patok batas di lapangan.

Penulis: Samekto, Leonard, Adrian

 

 

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Survei dan Pemetaan dalam Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek

Kementerian PUPR sedang melaksanakan pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pembangunan ini dilakukan dengan kontrak kerja mulai 27 Desember 2018 dan direncanakan selesai pada 31 Desember 2024.

Bendungan yang direncanakan akan memiliki kapasitas tampung 17,4 juta m³ dengan luas genangan 73,45 ha. Dengan sumber air dari Sungai Bagong, bendungan ini akan bermanfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1021 ha di beberapa kecamatan di daerah Trenggalek. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku sebesar 153 liter/detik, dan juga sebagai destinasi wisata.

Pelaksanaan konstruksi terbagi kedalam dua paket pekerjaan, Paket I dilaksanakan oleh PT. Brantas Abipraya – SAC Nusantara KSO dan Paket II dilaksanakan oleh PT. PP – Jatiwangi KSO. Lingkup Pekerjaan Paket I meliputi konstruksi main dam, jalan, akses, dan persiapan. Sedangkan pekerjaan Paket II meliputi fasilitas umum, spillway, hidromekanikal, terowongan pengelak, bangunan pengambilan, dan jalan operasional.

Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar juga ikut andil dalam pembangunan Bendungan Bagong dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan magang di PPK Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang kemudian ditempatkan di Proyek Bendungan Bagong. Pelaksanaan magang didasarkan pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknoloi Survei dan Pemetaan Dasar. Program magang dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan.

Mahasiswa melakukan magang di Paket I pada konstruksi main dam. Pekerjaan yang dilakukan antara lain monitoring galian main dam upstream sandaran kiri, monitoring timbunan cofferdam, setting top line concrete guide wall, pengukuran situasi, dan monitoring secant pile. Dengan berkontribusi secara langsung dalam pembangunan proyek Bendungan Bagong, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dengan mempelajari secara langsung peran survei dan pemetaan di dunia kerja. Hal tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang telah ditetapkan oleh instansi. Dengan demikian magang ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembelajaran tetapi juga merupakan bentuk konkret dari sinergi antara dunia akademis dengan praktisi.

Penulis : Adinda Renzi T.E.P. dan Isti Rokhani

Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei Pemetaan Dasar : Pelaksanaan Magang di Proyek Pembangunan Jalan Baru Kretek – Girijati

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DIY, Direktorat Jenderal Bina Marga terus melanjutkan penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau yang biasa disebut Pansela di Provinsi D.I. Yogyakarta. Pemanfaatan Jalur Pansela ini diharapkan dapat menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Timur. Sehingga beban lalu lintas dapat terbagi dan tidak menumpuk di Jalan Tol atau Lintas Pantura dan Lintas Tengah Jawa.

Paket Pembangunan Jalan Baru Kretek-Girijati atau yang biasa disebut dengan Kelok 18 merupakan salah satu Paket Pembangunan JJLS sedang dalam proses pembangunan dengan panjang 5,64 kilometer. Proyek ini merupakan hasil joint operation antara PT Waskita Karya dengan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Pekerjaan konstruksi yang sedang berjalan di proyek ini antara lain pekerjaan cut and fill, pemasangan bored pile, pemasangan box u-ditch dan box culvert, pembuatan saluran drainase, dan lainnya. Area proyek yang merupakan perbukitan dan cuaca yang tidak bisa di prediksi akhir-akhir ini membuat pekerja harus lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, penerapan prinsip K3 dan pengunaan Alat Pelindung Diri (APD) harus selalu dilaksanakan di area proyek.

Dalam kegiatan Magang, mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) mendapatkan pengalaman langsung di lapangan untuk melakukan kegiatan survei konstruksi antara lain melakukan stake out untuk saluran drainase, box culvert, ataupun box u-ditch. Selain itu, mahasiswa TSPD juga melakukan monitoring galian dan timbunan melalui pengambilan data beda tinggi. Satu bulan sekali juga dilakukan pengambilan data fotogrametri untuk monitoring progres atau untuk perencanaan kegiatan kedepannya.

Sebelum melakukan pengambilan data fotogrametri, mahasiswa melakukan pembuatan jalur terbang menggunakan software DroneDeploy lalu setelah pengambilan data fotogrametri, mahasiswa melakukan pengolahan data menggunakan software Agisoft Metashape.
Hal tersebut merupakan pengalaman yang menarik karena mahasiswa dapat mengimplementasikan mata kuliah yang sudah diajarkan di kampus untuk diterapkan di lapangan. Mahasiswa juga diajari untuk berfikir analitis terhadap perubahan-perubahan yang harus dilakukan lapangan. Harapan mahasiswa magang, “kedepannya kegiatan Magang ini dapat menjadi bekal di masa depan nantinya ketika masuk ke dunia kerja”.

 

Penulis : Salsabila Ratna Mulya dan Luluk S.B.