Aktivitas MBKM Prodi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar : Pemasangan Patok Batas Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Bumi Suksesindo oleh PT. Frasta Survey Indonesia

Mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar yang melakukan magang di PT. Frasta Survey Indonesia mendapatkan proyek pemasangan  patok batas IUP dari PT. Bumi Suksesindo sebanyak 25 patok batas perapatan dan 3 patok batas  sudut yang tersebar di beberapa wilayah di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi,  Jawa Timur. Proses pemasangan patok batas tersebut meliputi 11 proses tahapan diantaranya  orientasi, pemasangan patok bantu, pengukuran patok bantu, stake out, penggalian, drop material,  pengecoran (instalasi) patok, pengecekan kualitas patok, pengecoran sepatu atas, re-survey, dan  finishing patok batas.

Orientasi merupakan tahapan awal identifikasi titik dengan menggunakan  GPS Handheld dimana pada tahapan ini seorang surveyor harus benar-benar  teliti mengumpulkan segala informasi di sekitar lokasi titik. Sebagai contoh terdapat area terbuka sehingga dapat digunakan untuk pemasangan patok  bantu, sumber air untuk proses pengecoran, mencari akses jalan yang mudah  dan efektif sehingga sebelum dilakukan tahapan berikutnya dapat dipersiapkan terlebih dahulu.

 

 

Proses pemasangan patok bantu dilakukan untuk menentukan titik rencana  pengamatan GNSS secara statik. Titik bantu ini ke depannya akan digunakan  sebagai titik ikat untuk pengukuran poligon atau stake out titik galian patok  batas. Pengukuran patok bantu statik dilakukan untuk menentukan posisi dan elevasi  untuk keperluan penentuan batas. Alat yang digunakan adalah GNSS dengan  metode pengukuran radial yang diikatkan pada BM dengan ketentuan  pengamatan selama 75 menit dengan interval pengamatan 2 detik dan obstruksi  sebesar 15º . Hasil pengukuran statik harus dilakukan secara post processing  menggunakan software pengolahan dengan menghasilkan solusi ambiguitas  fixed dan memiliki nilai PDOP < 10.

 

 

Stake out merupakan tahapan pengukuran untuk menentukan lokasi/posisi titik  koordinat patok batas di lapangan. Pada pekerjaan stake out titik patok batas di  lapangan ini dapat menggunakan metode pengukuran dengan instrumen total  station atau menggunakan metode pengamatan GNSS secara RTK. Setelah  posisi titik koordinat patok batas telah ditentukan, tahap selanjutnya adalah  melakukan penggalian untuk pemasangan patok batas.

 

 

Penggalian lubang dilakukan untuk persiapan pengecoran patok batas yang sesuai dengan peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 dimana patok harus tertanam sedalam 75 cm, muncul dipermukaan 25cm dengan lebar sepatu bawah dan sepatu atas 60 cm.

 

 

Drop material merupakan proses pengangkutan bahan-bahan material yang digunakan untuk pemasangan (pengecoran) patok batas menuju ke area sekitar titik pemasangan patok batas yang telah di-stake out. Tahap pengecoran (instalasi) patok batas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam peraturan ESDM Nomor 1825 K/30/MEM/2018 yang meliputi pengecekan slump test dengan tingkat konsistensi < 7 cm dan juga harus memperhatikan pemasangan marker atas dan lempeng samping penanda batas wilayah.

 

 

Pengecekan kualitas patok dilakukan dengan menggunakan alat hammer test pada 16 titik yang terbagi menjadi 4 pada bagian dinding sepatu bawah, lantai sepatu bawah, dinding patok dan pada atas patok. Ketentuan dari hammer test yaitu minimum setelah 14 hari pengecoran untuk nilai hammer test harus > 25 rebound untuk memastikan tingkat kekerasan beton sehingga dapat dipastikan beton benar-benar keras dan matang.

 

 

 

 

 

Re-survey merupakan peninjauan kembali yang harus  dilakukan setelah pengecoran untuk memastikan bahwa  koordinat marker atas sudah sesuai dengan koordinat  perencanaan sehingga dapat dilanjutkan pada proses  selanjutnya sampai dengan finishing.

 

Pengecoran sepatu atas adalah proses pembuatan sepatu dengan bahan dasar beton. Pengecoran ini dilakukan dengan menggunakan cetakan yang telah dipasang dengan besi tulangan.
Pekerjaan finishing tanda batas IUP meliputi kegiatan pengaacian dan pengecatan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan (services) perusahaan kepada mitra untuk meningkatkan mutu dan kualitas pekerjaan.

Magang ini sangat berkesan bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat merasakan dan belajar secara langsung bagaimana proses pembuatan patok batas di lapangan.

Penulis: Samekto, Leonard, Adrian