Beberapa mahasiswa Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar melakukan magang di PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai tim survei. Pada Maret 2024, PT Pembangunan Perumahan Proyek Tol Semarang Demak tengah melakukan pekerjaan pemancangan cerucuk bambu. PT Berdikari dan GSMS hingga saat ini masih bekerja sama dalam pekerjaan pemancangan cerucuk bambu sebagai bagian dari konstruksi jalan tol tanggul laut Semarang-Demak.
Kontruksi ini memanfaatkan batang-batang bambu dengan panjang 8m yang dirakit dan terdiri dari tujuh batang. Cerucuk bambu ini berfungsi untuk menopang struktur jalan tol serta mengurangi penurunan yang tidak setara.
Proses pemancangan cerucuk bambu tersebut menggunakan 1 Ponton oleh PT GSMS dan 1 Tongkang oleh PT Berdikari yang masing-masing terdapat Hydraulic Hammer untuk pemancangan dan Crane untuk pengambilan cerucuk bambu dari area penumpukan ke Mall Pressing.
Pekerjaan pemancangan dilakukan dengan menempatkan Mall Pressing ke titik koordinat yang dituju. Dalam hal ini, tim survey dari PT PP menggunakan alat Total Station dan GNSS untuk mengecek penempatan titik tiang pancang baik dari darat maupun secara langsung di atas laut.
Tim Survey PT. PP dalam melakukan positioning pemancangan cerucuk bambu sebelum digunakannya alat GNSS, Tim tersebut menggunakan alat total station untuk menempatkan titik koordinat yang tertera pada Shop Drawing.
Total sation berguna untuk mendapatkan koordinat relative dari cerucuk bambu dengan menggunakan referensi titik yang telah ada. Alat ini efisien apabila jarak antara total station dengan ponton relative dekat. Akan tetapi apabila jarak total station dengan ponton relatif jauh, alat ini kurang efisien. Oleh karena itu tim survei menggunakan alat GNSS untuk mengatasi kurang efisiennya alat total station yang digunakan.
Penggunaan GNSS membantu mencari titik yang lebih optimal dalam mengidentifikasi posisi titik koordinat. Kesalahan posisi yang didapatkan lebih kecil dan ketepatan penempatan titik koordinat lebih baik. GNSS lebih efektif baik dalam jangkauan dekat atau jauh. Sehingga dengan GNSS dapat mencapai hasil optimasi dalam penempatan titik koordinat yang lebih akurat dan efektif .
Upaya optimisasi dalam penentuan posisi tidak hanya pada penggunaan alat, tetapi juga keamahiran operator kapal dalam mengendalikan atau memanuver kapal sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh tim surveyor ketika melakukan proses positioning. Dengan demikian, diharapkan membantu dalam memastikan bahwa posisi yang ditentukan dengan menggunakan GNSS akurat dan sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan. Berdasarkan upaya-upaya tersebut, diharapkan bahwa proyek Pembangunan tol tanggul laut Semarang – Demak 1B yang digarap oleh PT Pembangunan Perumahan akan mencapai tingkat akurasi yang tinggi serta efisiensi yang lebih besar. Selain ittu, infrastruktur yang dihasilkan juga diharapkan menjadi kokoh dan aman bagi pengguna, karena titik koordinat yang tepat akan memastikan bahwa setiap cerucuk bambu yang dipancangkan ditempatkan dengan presisi yang optimal.
Penulis: Aulia Sugesti Putri, Nadhia Ferlia Fara, Yuli Tri Setiyorini