Pada periode semester genap Tahun Ajaran 2023/2024 ini, mahasiswa D4 Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar melaksanakan kegiatan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai konversi Satuan Kredit Semester (SKS) semester 6. Tim yang beranggotakan 3 orang, yaitu : Lailla Khorriyah, Laurensia Ayu Anggraeni, dan Syafira Nurhaliza, melaksanakan magang di PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Jobsite PT Bukit Asam Tbk. PT Putra Perkasa Abadi merupakan kontraktor yang bergerak pada bidang pertambangan.
Dalam kegiatan pertambangan, pemetaan area tambang menjadi hal penting untuk monitoring perubahan topografi atau kondisi terakhir dari tambang sebagai acuan dalam pembuatan dan analisa perencanaan tambang, serta untuk mengetahui jumlah volume overburden dan batu bara yang dihasilkan.
PT Putra Perkasa Abadi menggunakan GNSS Leica GS18 sebagai salah satu alat pengukuran. Penggunaan sistem Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan metode Real-Time Kinematic (RTK) dalam pertambangan merupakan suatu inovasi yang membantu mengoptimalkan proses pengukuran posisi. Ketelitian yang tinggi, serta efisiensi waktu menjadi kelebihan metode ini. Metode RTK menggunakan data satelit dan referensi terdekat (base station) untuk menghasilkan posisi yang tinggi dan akurat. Koordinat referensi (base) yang digunakan untuk pengukuran ini menggunakan koordinat base milik PT Bukit Asam Tbk. Pengukuran dilakukan dengan mengambil area yang terjadi perubahan topografi. Selain itu, GNSS RTK juga digunakan untuk pengambilan titik distance area loading dan dumping, pengambilan elevasi air sump, serta melakukan stake out desain mine plane, seperti titik crest ramp jalan, dumping limit dan start loading.
Pada kegiatan pengukuran situasi ini, PT PPA site PT Bukit Asam Tbk juga menggunakan alat Terrestrial Laser Scanner (TLS) Riegl VZi20000. Teknologi laser yang dipancarkan dapat menangkap data spasial dan menghasilkan jutaan titik dalam waktu yang relatif singkat dengan ketelitian tinggi (orde millimeter). Hasil pengukuran alat tersebut adalah point clouds yang memiliki koordinat. Hasil akhir dari pengolahan data pengukuran Laser Scanner ini adalah bentuk 3D topografi area.
Kedua alat tersebut digunakan untuk saling melengkapi data pengukuran. Meskipun penggunaan TLS lebih efisien, titik point cloud yang dihasilkan alat tersebut tidak memiliki perbedaan warna antar titiknya, seperti dalam membedakan boundary, crest, maupun toe sehingga untuk mengetahui secara jelas perbedaannya dilakukan pengukuran menggunakan GNSS RTK, begitupun sebaliknya. Jika terdapat area yang tidak bisa dijangkau menggunakan RTK, TLS dapat menjangkau titik tersebut. Melalui penggunaan teknologi ini, perusahaan dapat memastikan ketepatan pemetaan area tambang yang lebih tinggi sehingga kegiatan pertambangan menjadi optimal.
Penulis : Lailla Khorriyah, Laurensia Ayu Anggraeni, dan Syafira Nurhaliza