Arsip:

data kependudukan

Survei Data Kependudukan untuk mendukung Basisdata Kependudukan Desa

Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Padukuhan Banyunganti Kidul, Kalurahan Kaliagung, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini dipimpin oleh Hidayat Panuntun S.T., M. Eng., D.Sc. dosen Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar.

Dalam rangka menciptakan data kependudukan yang akurat, kegiatan ini menggunakan metode survei lapangan dan digitalisasi peta yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan persiapan dan verifikasi peta dasar yang telah dibuat pada program pengabdian sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan. Untuk memastikan akurasi posisi setiap rumah, tim menggunakan GPS handheld dalam proses penandaan lokasi, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak QGIS dan AutoCAD. Pengumpulan data demografis ini, yang mencakup informasi jumlah kepala keluarga di setiap rumah, mendukung SDG 1: Tanpa Kemiskinan dengan menyediakan data yang dapat membantu pemerintah desa dalam memetakan wilayah miskin dan menargetkan bantuan dengan lebih tepat.

Penerapan metode ini juga berkontribusi pada SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Melalui penggunaan teknologi GIS dan perangkat keras pemetaan yang canggih, kegiatan ini menghasilkan data spasial berkualitas yang dapat digunakan sebagai infrastruktur dasar untuk pengambilan keputusan berbasis bukti. Peta yang dihasilkan dapat memfasilitasi perencanaan inovatif dan mendukung pembangunan infrastruktur sosial di masa depan.

Selain itu, data kependudukan yang diperoleh sangat relevan bagi SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Informasi spasial yang mendetail membantu pemerintah setempat merencanakan kawasan permukiman yang lebih baik, dengan tata kelola yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya data kependudukan yang akurat, pemerintah lokal dapat merancang strategi pembangunan dan layanan yang responsif terhadap kebutuhan warga, termasuk pengembangan permukiman yang layak dan berkelanjutan.

Metode yang diterapkan oleh Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar ini menunjukkan pentingnya data spasial dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi akademisi dan pemerintah lokal dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain dalam pencapaian SDGs melalui teknologi pemetaan dan survei lapangan.

Ikon SDGs 1 Menghapus Kemiskinan

Ikon SDGs 9 Infrastruktur, industri dan inovasi

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Meningkatkan Tata Kelola dan Pengambilan Keputusan di Tingkat Desa

Pemerintah desa dan kelurahan semakin menyadari pentingnya menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan dan pengambilan keputusan. Salah satu teknologi yang saat ini digunakan di beberapa desa adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG adalah sebuah sistem yang membantu mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data yang memiliki informasi lokasi atau geografis. Data yang dikumpulkan SIG tidak hanya berupa angka atau teks, tetapi juga posisi di peta, seperti lokasi rumah, fasilitas umum, atau batas wilayah. Dengan menggunakan SIG, pemerintah desa bisa mengetahui distribusi penduduk, fasilitas yang tersedia, hingga kondisi jalan secara visual dan rinci.

SIG juga mendukung Analisis Spasial dan Spatial Decision Support System (SDSS), yang berperan besar dalam pengambilan keputusan berbasis lokasi. Analisis spasial adalah proses mengkaji data geografis untuk mendapatkan wawasan lebih dalam, misalnya untuk melihat daerah dengan kepadatan penduduk tinggi atau wilayah yang jauh dari akses kesehatan. Dengan adanya SDSS, SIG dapat membantu pemerintah desa mengambil keputusan yang lebih baik dengan memberikan berbagai opsi dan analisis. Contohnya, pemerintah desa bisa menentukan lokasi terbaik untuk membangun fasilitas umum baru berdasarkan data spasial yang ada, sehingga fasilitas tersebut dapat diakses oleh lebih banyak warga.

Penerapan SIG dan SDSS di tingkat kelurahan atau desa menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan pelayanan dan pembangunan desa yang lebih terarah. Teknologi ini menjadi bagian dari konsep Smart Village, di mana desa menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dengan SIG, desa dapat mengelola sumber daya alam, infrastruktur, dan layanan publik dengan lebih baik. Hal ini sejalan dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG’s), seperti mengurangi kemiskinan, menyediakan akses infrastruktur yang layak, dan memperkuat pembangunan desa berkelanjutan.

 

Gambar 1. Contoh Penerapan SDSS dalam Penentuan Lokasi Pos Ronda Baru di Desa

 

Salah satu contoh pemanfaatan SIG di tingkat kelurahan dapat dilihat di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Melalui program yang diinisiasi oleh Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Kalurahan Kaliagung mengembangkan basis data kependudukan spasial yang mencakup informasi penting seperti lokasi rumah penduduk, batas RT, jalan, dan fasilitas umum. Kegiatan ini diketuai oleh Ir. Hanif Ilmawan S.T., M.Eng dosen Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei Pemetaan Dasar. Data tersebut disusun sebagai dasar bagi pemerintah kalurahan untuk mengambil keputusan yang lebih akurat dan relevan. Misalnya, mereka dapat mengetahui daerah mana yang membutuhkan fasilitas tambahan atau infrastruktur yang perlu diperbaiki.

Dengan adanya SIG, Pemerintah Kalurahan Kaliagung kini memiliki sistem pendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Data spasial ini menjadi acuan penting untuk merencanakan program-program pengembangan di masa depan secara lebih tepat sasaran dan efektif. Inisiatif ini selaras dengan visi dan misi pemerintah Republik Indonesia yang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan hingga ke tingkat desa. Pemerintah RI telah mencanangkan visi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan layanan publik yang terjangkau.

Implementasi SIG sebagai bagian dari pengembangan desa cerdas (Smart Village) mendukung visi ini dengan memberikan akses data yang akurat dan berbasis lokasi. Ini memungkinkan pemerintah desa untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam meningkatkan fasilitas umum, mendukung produktivitas ekonomi desa, serta memantau kebutuhan sosial masyarakatnya. Program berbasis SIG seperti ini diharapkan menjadi contoh nyata penerapan teknologi untuk memperkuat tata kelola dan pelayanan publik di desa-desa di seluruh Indonesia, sesuai dengan misi pemerintah RI dalam memajukan desa sebagai fondasi pembangunan nasional dan mengakselerasi pencapaian SDG’s di tingkat lokal.

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

Diseminasi Hasil Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Data Kependudukan Berbasis Sistem Informasi Geospasial (SIG) sebagai Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

Yogyakarta, 9 November 2024 – Dalam acara Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (SNH2PM) yang berlangsung di Gedung Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, UGM, diwakilkan oleh mahasiswa, memaparkan hasil kegiatan pengabdian berupa pelatihan pengelolaan data kependudukan berbasis Sistem Informasi Geospasial (SIG) untuk perangkat desa Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Pemaparan disampaikan oleh Nurytha Maulidya Amri dan Zahra Pramudita mahasiswa angkatan 2022, yang dengan antusias mewakili tim pelaksana di acara tersebut.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam mengelola data kependudukan secara lebih akurat dan berbasis lokasi, menggunakan Sistem Informasi Geospasial. SIG memungkinkan perangkat desa mendapatkan gambaran jelas terkait distribusi penduduk dan sumber daya di wilayah mereka, sehingga diharapkan dapat membantu perencanaan yang lebih efektif terhadap kebutuhan masyarakat setempat.

Kegiatan ini selaras dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 11, yaitu Menciptakan Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, serta tujuan nomor 16, yaitu Mendukung Lembaga yang Damai dan Inklusif serta Akses terhadap Keadilan untuk Semua. “Dengan keterampilan SIG, perangkat desa dapat lebih mudah menyusun perencanaan berbasis data yang transparan dan akurat, sehingga kebijakan publik dapat lebih efektif dan tepat sasaran dalam pengambilan keputusan,” ujar Nurytha.

Seminar tersebut juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan presentasi dan berbagi pengalaman pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan bersama perangkat desa. Dalam sesi wawancara, Nurytha mengungkapkan rasa senangnya dapat berkontribusi dalam acara ini dan mewakili hasil kerja tim di forum nasional. “Saya merasa terhormat dan senang dapat mewakili teman-teman dalam memaparkan hasil kegiatan ini. Semoga pelatihan SIG ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat di Kalurahan Kaliagung, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ujarnya dengan antusias.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kalurahan lain dalam mengoptimalkan teknologi SIG untuk meningkatkan tata kelola dan layanan publik. Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM berkomitmen untuk terus melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian berbasis teknologi, sejalan dengan upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan sesuai dengan SDGs.

 

Ikon SDGs 16 Perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelatihan Pengelolaan Data Kependudukan dengan Sistem Informasi Geospasial untuk Meningkatkan Kompetensi Perangkat Desa di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan pengelolaan data kependudukan berbasis Sistem Informasi Geospasial untuk perangkat desa dari Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Bertempat di Gedung FRC (Field Research Center) Sekolah Vokasi UGM, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam mengelola data kependudukan yang lebih akurat dan terstruktur. Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Selama pelatihan, peserta diajarkan tentang teori dan dasar-dasar sistem informasi geospasial, pemetaan data kependudukan, hingga cara memanfaatkan data spasial untuk membantu perencanaan desa yang lebih efektif. Sistem Informasi Geospasial (SIG) memungkinkan perangkat desa mengakses informasi berbasis lokasi, sehingga dapat membantu dalam pemetaan penduduk, distribusi sumber daya, dan penentuan kebijakan yang tepat sasaran.

Pelatihan ini turut mendukung beberapa tujuan SDGs, khususnya tujuan nomor 16, yaitu Mendukung Lembaga yang Damai dan Inklusif serta Akses terhadap Keadilan untuk Semua, serta tujuan nomor 11, yaitu Menciptakan Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Dengan kompetensi SIG, perangkat desa dapat menyediakan data kependudukan yang lebih valid dan menyeluruh, sehingga dapat mendorong kebijakan publik yang lebih efektif dan merata, meningkatkan transparansi, serta memastikan data kependudukan yang ada dapat diakses dan dikelola dengan baik untuk berbagai kepentingan masyarakat.

Dalam sesi pelatihan, para perangkat desa diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung menggunakan perangkat lunak pemetaan digital. Mereka dilatih untuk menginstal, membuat, mengolah, dan menganalisis data kependudukan berbasis geospasial secara mandiri. Dengan kemampuan ini, perangkat desa diharapkan mampu memetakan potensi wilayah serta kebutuhan warga secara lebih terukur.

Program kegiatan kepada masyarakat ini diketuai oleh Ir. Erlyna Nour Arrofiqoh, S.T., M.Eng. Beliau berharap bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak jangka panjang bagi Kalurahan Kaliagung, terutama dalam hal peningkatan kualitas layanan publik berbasis data spasial. “Pengelolaan data kependudukan berbasis SIG memberikan banyak manfaat bagi desa, terutama untuk perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. Ini juga memungkinkan transparansi data yang lebih baik, mendukung akses data bagi semua lapisan masyarakat, serta meningkatkan layanan publik secara keseluruhan,” ujarnya.

Perangkat desa yang mengikuti pelatihan menyampaikan apresiasinya dan berharap bahwa keterampilan baru ini dapat diterapkan untuk mendukung pembangunan yang lebih efisien di Kalurahan Kaliagung. “Dengan pelatihan ini, kami menjadi lebih siap dalam mengelola data kependudukan yang lebih rapi dan terstruktur. Kami harap hasilnya bisa membantu masyarakat lebih luas,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kalurahan dan desa lainnya dalam meningkatkan kualitas tata kelola melalui pemanfaatan teknologi informasi dan geospasial. Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM berkomitmen untuk terus mendukung perangkat desa di wilayah lainnya, sejalan dengan upaya mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan SDGs.

 

Ikon SDGs 16 Perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat

Ikon SDGs 11 Kota dan komunitas yang berkelanjutan