Kulon Progo, 9 November 2024 – Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), sukses menginisiasi program pengabdian masyarakat berupa pembuatan basis data kependudukan spasial di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Program ini merupakan kelanjutan dari proyek pada tahun sebelumnya, dan tahun ini berfokus pada pengembangan sistem basis data spasial di Dusun Banyunganti Kidul sebagai proyek percontohan.
Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri, Kalurahan Kaliagung tergolong sebagai Desa Ekstrem Miskin di Kulon Progo. Program ini diharapkan dapat memberikan dukungan signifikan terhadap tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s) khususnya terkait pengembangan Smart Village dan pengurangan kemiskinan melalui teknologi. Program ini juga melibatkan mahasiswa program Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar, yang bekerja sama dengan pamong kalurahan untuk pengumpulan data secara langsung di lapangan.
Pendekatan Teknologi SIG untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat utama untuk mengintegrasikan data kependudukan dengan aspek spasial, menciptakan sistem basis data yang komprehensif. SIG berfungsi mengolah data yang mencakup informasi geografis seperti lokasi rumah penduduk, batas wilayah administrasi, dan akses ke fasilitas umum. Penggunaan SIG memungkinkan data kependudukan tersebut dikaitkan langsung dengan peta digital, sehingga informasi yang dihasilkan tidak hanya berupa angka dan teks, tetapi juga dilengkapi dengan visualisasi spasial yang mudah dipahami. Dengan demikian, SIG membantu memetakan distribusi penduduk secara lebih efektif, sekaligus memberi gambaran tentang kepadatan, persebaran, dan karakteristik wilayah tertentu.
Fungsi utama SIG dalam analisis spasial adalah menyediakan kerangka untuk menggabungkan berbagai lapisan data menjadi satu basis data terpadu yang dapat dianalisis secara mendalam. Dalam proyek ini, SIG memungkinkan tim untuk melakukan overlay atau tumpang-tindih data spasial, seperti menggabungkan peta lokasi rumah penduduk dengan fasilitas umum, jalan, dan batas-batas administrasi. Analisis ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan berbasis lokasi, misalnya untuk menentukan daerah yang membutuhkan fasilitas kesehatan, mengidentifikasi wilayah yang padat penduduk, atau memahami keterjangkauan fasilitas umum bagi warga. Dengan SIG, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih tepat dan berbasis data untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalurahan Kaliagung, selaras dengan tujuan desa cerdas (Smart Village) dan SDG’s.
Tahapan Pengembangan Basis Data
Proses pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap:
- Pengumpulan Data: Tim melaksanakan survei door-to-door untuk memperoleh data kependudukan langsung dari warga, termasuk data Kartu Keluarga (KK), kepala keluarga, dan foto rumah. Data spasial seperti lokasi rumah diperoleh dari digitasi foto udara hasil pengabdian tahun sebelumnya.
- Pembuatan Basis Data Spasial: Data yang dikumpulkan diolah dan diintegrasikan dengan data spasial dalam sebuah basis data menggunakan aplikasi SIG.
- Penyerahan dan Sharing Knowledge: Hasil akhir basis data spasial diserahkan kepada Pemerintah Kalurahan Kaliagung. Selain itu, dilaksanakan sesi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas aparatur kalurahan dalam mengelola dan memperbarui data secara mandiri.
Hasil dan Dampak
Data spasial yang dikembangkan dalam bentuk shapefile memudahkan akses data kependudukan dengan informasi yang lengkap saat data titik dipilih, termasuk informasi lokasi rumah dan data demografis terkait. Program ini diharapkan menjadi landasan bagi Pemerintah Kalurahan Kaliagung untuk melakukan analisis tematik sesuai kebutuhan setempat.
“Program pengabdian ini mendukung Kalurahan Kaliagung dalam mengelola data secara mandiri dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan Smart Village yang berkelanjutan. Teknologi seperti ini menjadi kunci dalam pengambilan keputusan berbasis data,” ujar Ridho Haikal Permana, perwakilan tim dari Sekolah Vokasi UGM yang mempresentasikan kegiatan ini dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian Masyarakat di Gedung Field Research Center UGM (09/11).
Dengan program ini, Pemerintah Kalurahan Kaliagung diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pemanfaatan basis data spasial untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan berbasis data. Basis data spasial ini menjadi sumber informasi penting bagi berbagai sektor, seperti pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, serta layanan kesehatan dan pendidikan. Dengan data yang akurat dan selalu diperbarui, pemerintah kalurahan dapat merespons kebutuhan masyarakat secara lebih efektif dan efisien, serta mengidentifikasi wilayah-wilayah yang memerlukan perhatian khusus. Selain itu, kemampuan petugas kalurahan dalam mengelola data ini juga diharapkan terus meningkat, sehingga Kalurahan Kaliagung dapat lebih mandiri dalam melakukan analisis spasial sesuai kebutuhan mereka.
Di masa depan, program ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas dengan menambahkan berbagai jenis data tematik lainnya, seperti data ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan integrasi data yang lebih beragam, basis data spasial ini dapat menjadi landasan bagi analisis yang lebih kompleks dan mendalam, seperti pemetaan kemiskinan, distribusi ekonomi lokal, atau mitigasi risiko bencana. Program ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut dengan lembaga pendidikan dan pemerintah daerah dalam pengembangan kapasitas teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi kalurahan lain dalam mewujudkan Smart Village yang mendukung SDG’s dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.