Penelitian

Liputan Kantor Berita ANTARA
Penelitian Monitoring Deformasi dan Dokumentasi Digital 3D Candi Prambanan
September 2020

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar (TSPD) Sekolah Vokasi (SV), Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan penelitian tentang Monitoring Deformasi dan Dokumentasi Digital 3D Candi Prambanan menggunakan Drone Lidar dan Terrestrial Laser Scanner

NoKetua PenelitianAnggota PenelitianJudulTahunAbstrak
1Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.ScWahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng.PENYEDIAAN DATA SPASIAL BANGUNAN DI SEKOLAH VOKASI UGM DALAM SEBUAH BASISDATA 3D2019kegiatan penyediaan data spasial dapat dilakukan dengan berbagai masukan data dan menghasilkan berbagai produk. Salah satu produk yang menyimpan data spasial secara terstruktur adalah dengan basisdata spasial. Basisdata spasial bisa mendukung penyimpanan komponen ketinggian (3D) dari suatu objek, misal adalah bangunan. Penggunaan basisdata spasial 3D bisa sangat luas dan untuk berbagai bidang aplikasi, salah satunya adalah pelestarian warisan budaya. Penelitian ini bertujuan menyediakan data spasial dalam bentuk sebuah basisdata 3D untuk bangunan, terutama yang manjadi warisan budaya, di lingkungan Sekolah Vokasi (SV) UGM. Kegiatan ini menggunakan data model 3D dari salah satu gedung di SV UGM, yaitu gedung Perpustakaan UGM. Model 3D bangunan digunakan sebagai masukan untuk merancang pemodelan basisdata. Pemodelan tersebut kemudian diterapkan dengan menggunakan CityGML, termasuk semantiknya. Hasil perancangan tersebut pada tahap selanjutnya dimasukkan ke perangkat lunak untuk membuat basisdata 3D. Tahapan analisis basisdata dilakukan dengan beberapa queri SQL untuk menguji produk penelitian berupa basisdata 3D tersebut.
2Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.ScAnnisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng., Yulaikhah, S.T., MT., Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng., Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng., Bambang Kun CahyonoPEMANTAUAN DEFORMASI CANDI PRAMBANAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI BENCANA DAN RESTORASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA2018Diperolehnya : • Model deformasi pada kawasan Candi Prambanan guna keperluan mitigasi bencana untuk meminimalisasi dampaknya serta • Model 3D Candi Prambanan sebagai dokumentasi bangunan 3D yang dapat digunakan untuk merestorasi bangunan Candi Prambanan apabila terjadi kerusakan pada bangunan
3Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.ScAnnisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng.Visualisasi Garis Equidistance sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Batas Daerah Otonom pada WebGIS (Studi kasus di Kawah Ijen).2018Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan selama lebih dari satu dekade berdampak pada bertambahnya Daerah Otonom Baru (DOB). Adanya pemekaran daerah berdampak pada perubahan segmen batas daerah. Hingga tahun 2013 sekitar 20% segmen batas yang telah ditetapkan dari jumlah total 946 segmen batas. Kawah Ijen merupakan salah satu lokasi dimana masih terdapat sengketa batas. Sengketa batas terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara batas administrasi yang terdapat pada peta lama Kabupaten Banyuwangi dan peta rupabumi Kabupaten Bondowoso. Selain itu, belum ada Permendagri yang mengatur penegasan batas administrasi antara kedua kabupaten yang berbatasan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sumaryo (2009), ditemukan bahwa 53% penyebab sengketa batas adalah karena masalah geospasial. Dengan demikian, pendekatan geospasial dapat menjadi langkah utama dalam penyelesaian sengketa batas. Pada penelitian ini memanfaatkan data spasial dan plugin Eqdistant untuk membuat pendekatan spasial sebagai alternatif penyelesaian sengketa batas daerah. Pembuatan webgis bertujuan agar memudahkan pengguna dalam mengakses hasil penelitian guna membantu pengambilan keputusan dalam penyelesaian sengketa batas daerah.
4Ir. Rochmad Muryamto, M.Eng.Sc Annisa Farida Hayuningsih, S.T., M.Eng.Geovisualisasi Choropleth Kesiapan Infrastruktur Data Spasial Tingkat Daerah Di Daerah Istimewa Yogyakarta. [2016Infrastruktur Data Spasial (IDS) merupakan inisiatif yang dibangun untuk menciptakan lingkungan dimana para pemangku kepentingan dapat berbagi pakai data geospasial dengan memanfaatkan teknologi dan melibatkan aspek peraturan serta kebijakan. IDS tingkat daerah memilki peran penting dalam pembangunan IDS nasional. Dengan demikian, perkembangan IDS hendaknya dipantau dalam waktu yang berkala untuk mengamati perkembangan IDS tingkat daerah. Hasil perkembangan IDS dapat disajikan dalam geovisualisasi choropleth. Geovisualisasi choropleth dapat menampilkan tingkat kesiapan IDS berdasarkan tingkatan atau gradasi warna berdasarkan skor IDS masing-masing kabupaten atau kota.
5Ni Putu Praja Chintya, ST, M.Eng.Wahyu Marta Mutiarasari, ST, M.Eng., Ir. Waljiyanto, M.Sc., Ganis Putri Maharani, Fadila SobasitaKesiapan Geospasial dalam Manajemen Bencana di Kota Yogyakarta: Potensi Data VGI2020Dua tahun terakhir, Indonesia mengalami banyak bencana alam seperti gempa bumi di Lombok, tsunami di Palu, banjir di Jakarta dan beberapa gunung yang mengalami erupsi seperti Gunung Agung. Banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia menuntut kesiapsiagaan yang tinggi dalam berbagai aspek, salah satunya terkait kesiapan geospasial. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas sekitar 1.905 km2, sulit untuk menyediakan data geospasial yang lengkap, akurat, dan terkini. Oleh karena itu, pemerintah memerlukan suatu alternatif dalam akuisisi data geospasial, salah satunya adalah Volunteered Geographic Information (VGI) yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengumpulkan, memperbaiki, menambahkan, dan menggunakan data geospasial secara cepat dan murah. Untuk menggunakan VGI perlu kerangka kerja dan asesmen kualitas sehingga data dapat tersinkronisasi dengan baik dengan data pemerintah. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu kegiatan penelitian yang perlu dilakukan adalah asesmen terhadap kualitas dan kelengkapan data. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi kelengkapan dan akurasi posisi data area (bangunan) dari salah satu platform VGI yaitu OpenStreetMap di Kota Yogyakarta. Data pembanding yang digunakan adalah citra tegak satelit resolusi tinggi. Data kelengkapan diperoleh dengan membandingkan luas antara data OSM dan data referensi sedangkan tingkat akurasi posisi diperoleh dengan melakukan komparasi antara sampel centroid bangunan OSM dan centroid bangunan data referensi.
6Ni Putu Praja Chintya, ST, M.Eng.Wahyu Marta Mutiarasari, ST, M.Eng., Ir. Waljiyanto, M.Sc., Dhany, Yudi Prasetyo, Wulan Ratna MayangsariPotensi Data VGI Untuk Pemetaan Penggunaan Lahan di Wilayah Perkotaan2020Perubahan yang dinamis dan kompleks di wilayah perkotaan tidak diikuti dengan kecepatan perekaman data, seperti data penggunaan lahan. Pemerintah daerah biasanya memetakan penggunaan lahan menggunakan teknologi pengindraan jauh (citra satelit) atau survei lapangan. Kedua metode tersebut memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Kondisi tersebut merupakan pendorong kebutuhan suatu metode akuisisi data yang murah, cepat, dan tepat. Data VGI yang bersumber dari platform seperti OpenStreetMap, Geonames, Twitter, Flickr, dan Geo-Wiki dapat menjadi suatu alternatif untuk memperoleh data penggunaan lahan yang riil dan terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi data VGI, yaitu OpenStreetMap sebagai sumber data dalam pembuatan peta penggunaan lahan riil. Data pembanding yang digunakan untuk menguji kualitas peta penggunaan lahan adalah data penggunaan lahan dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang. Beberapa hasil ditunjukkan pada penelitian ini, (1) nilai Overall Accuracy yang diperoleh sebesar 73% untuk penggunaan lahan level 1, dimana kelas Transportasi dan Hunian memiliki user accuracy tertinggi yaitu 100% dan 74%; Hunian dan Layanan Kesehatan memiliki producer accuracy tertinggi yaitu 98% dan 24 % (2) terdapat 42% penggunaan lahan di area studi belum terpetakan di OSM, sebagain besar di Kelurahan Mergangsan dan Kelurahan Pringgokusuman; (3) kesalahan dalam klasifikasi disebabkan oleh tidak terdapatnya informasi atribut penggunaan lahan pada data OSM dan kekeliruan pengguna dalam memberikan tag atau data atribut.
7Ni Putu Praja Chintya, ST, M.Eng.Ir. Waljiyanto, M.Sc.Pemodelan Tiga Dimensi (3D) Bangunan Cagar Budaya menggunakan Data Point Cloud2019Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya sebagai daya tarik wisata seperti bangunan cagar budaya. Arsip bangunan budaya belum dikelola dengan baik. Sebagian besar dari bangunan cagar budaya hanya berisi informasi atribut (nama, alamat, dan sejarah), aspek geospasial seperti alamat ter-geocoding dan peta struktural belum menjadi prioritas. Metode yang paling populer terkait dengan struktur bangunan adalah Building Information Modeling (BIM). BIM telah digunakan secara luas dalam perencanaan bangunan baru dan manajemen aset. Dalam beberapa tahun terakhir, BIM mulai digunakan dalam dokumentasi bangunan budaya. Teknik ini dikenal sebagai Heritage Building Information Modeling (HBIM). Tujuan HBIM adalah untuk melestarikan dan memantau bangunan warisan melalui model 3D. Model tersebut memuat unsur arsitektur bangunan cagar budaya dengan informasi semantiknya. Kompleksitas elemen bangunan dapat mempengaruhi Level of Detail (LoD) dari suatu model. LoD model berkorelasi dengan metode perolehan data. Makalah ini bertujuan untuk membuat model 3D bangunan budaya dan menguji LoD model 3D yang berasal dari point cloud bangunan budaya di Yogyakarta. Point cloud untuk membuat model 3D diperoleh dari survei topografi dan survey laser scanner. Atribut informasi diperoleh dengan melakukan dokumen dan penelitian lapangan. Link: http://jurnal.big.go.id/index.php/GM/article/view/1103/1103
8Annisa Farida H., ST., M.EngErlyna Nour Arrofiqoh, ST., M.Eng. (Dosen),Jean Shabha Nur Adinda (Mahasiswa),Jenny Sasmitha Ritonga (Mahasiswa)Evaluasi Spatially Enabled Government Di Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta Berdasarkan Komponen Infrastruktur Data Spasial2020
9Erlyna Nour Arrofiqoh, ST., M.Eng.Annisa Farida H., ST., M.Eng. (Dosen),Jean Shabha Nur Adinda (Mahasiswa),Jenny Sasmitha Ritonga (Mahasiswa)Evaluasi Spatially Enabled Government Di Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta Berdasarkan Komponen Infrastruktur Data Spasial2020
11Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc(Ketua Peneliti) Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc. (Anggota Peneliti) GANI MAHENDRA (Anggota Peneliti) Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng.Space-Based Geodetic Observation of Coseismic Deformation due to the 2020 Turkey Earthquake2020Penentuan posisi dengan menggunakan satelit mengalami kemajuan yang cukup signifikan selama satu dekade terakhir. Selain relatif lebih murah, pengamatan berbasis satelit juga memiliki resolusi spasial, cakupan wilayah, dan ketelitian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan survei terestrial. Pengamatan deformasi adalah salah satu aplikasi yang paling diuntungkan dengan kemajuan tersebut. Resolusi spasial yang tinggi dengan daerah cakupan yang luas memungkinkan kita untuk melakukan pengamatan deformasi dengan cukup detil pada satu area tertentu, termasuk diantaranya adalah deformasi yang disebabkan karena gempa bumi. Pada penelitian ini, kami menggunakan data satelit Sentinel 1A/B untuk mendeteksi deformasi yang disebabkan oleh gempa bumi. Dengan masa orbit yang relatif pendek (12 hari untuk 1 kali putar pada daerah yang sama) dan ketersediaan mode Interferometric Wide (IW) Swath pada perekaman datanya, Sentinel 1A/B mampu mendeteksi deformasi permukaan menggunakan teknik Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Kami menginvestigasi deformasi permukaan yang disebabkan karena gempa bumi yang terjadi pada tanggal 24 Januari 2020 di Turki (Mw = 6.8). Interferogram dari data satelit Sentinel 1A/B tersebut dihasilkan dengan menggunakan perangkat lunak GMTSAR. Dari inteferogram yang telah diolah tersebut, kita bisa mengetahui besar pergeseran permukaan akibat gempa tersebut serta luas cakupan daerah terdampaknya. Pergeseran permukaan tersebut selanjutnya digunakan untuk mencari distribusi slip gempa ini.
12Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.ScHidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc. (1); Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D. (2)Penentuan Kecepatan Pergerakan Titik Kontrol Geodesi di Pulau Jawa2014
13Ir. Waljiyanto, M.Sc.Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc.Estimasi Kecepatan Sedimentasi di Waduk Sempor Jawa Tengah dengan Pendekatan Metode USLE dan Suspended Sediment pada tahun 2018-2019 (Estimation of Sedimentation Rates in Sempor Dam-Central Java using USLE and Suspended Sediment Approaching Method in 2018-2019)2019Penelitian ini mencoba memperkirakan laju sedimentasi yang terjadi di dalam waduk menggunakan metode MUSLE dan sedimen tersuspensi, Metode MUSLE menghitung sedimentasi berdasarkan beberapa faktor, yaitu parameter limpasanpermukaan, jenis tanah dan faktor erodibilitas, panjang lereng dan faktor lereng, tutupan lahan dan faktor konservasi. Estimasi laju sedimentasi dengan metode sedimen tersuspensi dihitung dengan menggabungkan data jumlah tanah terlarut dalam air sungai dan debit air sungai yang mengalir ke waduk selama satu tahun perhitungan
14Ir. Waljiyanto, M.Sc.Ni Putu Praja Chintya, S.T., M.Eng.Pemodelan Tiga Dimensi (3D) Bangunan Cagar Budaya Studi Kasus: Gedung Perpustakaan SV UGM2019Paper ini bertujuan untuk menunjukkan model tiga dimensi dari suatu bangunan cagar budaya. Pembuatan model tiga dimensi mengunakan konsep pemodelan menggunakan HBIM. Berbagai data mengenai bangunan cagar budaya mulai dari bentuk secara fisik, fungsi, sejarah, dan komponen bangunan digunakan sebagai data pendukung dalam pembuatan model tiga dimensi. Tujuan pemodelan tiga dimensi untuk bangunan cagar budaya adalah dalam rangka dokumentasi data geospasial suatu bangunan spasial dalam rangka pengelolaan dan pelestarian bangunan cagar budaya.
15Ir. Waljiyanto, M.Sc.Ruli Andaru, S.T., M.Eng. ; Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.Analisis Tutupan Lahan Kawasan Field Research Center (FRC) SV UGM Berdasarkan Foto Udara Dengan Wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV)2018Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu bentuk inovasi perguruan tinggi, khususunya dalam bidang akademik. FRC memungkinkan adanya skema perkuliahan yang langsung dilaksanakan dan diterapkan di dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan citra satelit dari GoogleEarth tertanggal 30 Juni 2017 didapati bahwa lokasi FRC merupakan tanah kosong yang tampak ditumbuhi oleh ilalang dengan kondisi permukaan yang relatif mendatar. Namun demikian hal tersebut masih perlu dilakukan klarifikasi secara lebih mendetail, mengingat pada kawasan ini akan dibangun sarana pendidikan dan FRC yang didalamnya terdapat beberapa alat laboratorium yang membutuhkan tempat dengan akurasi dan presisi yang tinggi. Sehingga dibutuhkan analisa mendalam terkait dengan lokasi FRC tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk memetakan kawasan FRC tersebut yang selanjutnya dilakukan analisis, khususunya analisis tutupan lahan pada kawasan FRC dan nantinya akan dihasilkan kontur permukaan pada peta kawasan FRC tersebut sehingga dapat digunakan untuk perencanaan dan perancangan kawasan FRC
16Ir. Waljiyanto, M.Sc.Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc.Evaluasi Tingkat Sedimentasi Waduk Sermo Berdasarkan Data Hasil Pengukuran Batimetri, Kondisi Air, dan Air Inflow-Outflow dalam rangka Pencegahan Bahaya Kekeringan dan Gagal Panen di Kabupaten Kulon Progo2017
17Ir. Waljiyanto, M.Sc.Wahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng.Evaluasi Kemampuan Basisdata Spasial 3D Untuk Menyelesaikan Operasi Spasial2016Kadaster 3D mencakup berbagai masalah yang berkaitan dengan penggunaan ruang secara vertikal. Representasi dari obyek 3D dalam kadaster 3D merupakan aspek yang penting. Dalam mewujudkan representasi dari obyek 3D, pembangunan basisdata spasial 3D menjadi perhatian khusus. Perubahan yang selalu menyertai obyek 3D memerlukan perubahan juga di dalam basisdatanya. Perubahan basisdata dapat dilakukan dengan updating. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kemampuan basisdata spasial 3D dalam menyelesaikan operasi spasial karena adanya perubahan pada objek 3D. Data spasial yang digunakan adalah model 3D ruang lantai satu dan lantai dua Rusun Plasa Simpanglima Semarang. Selain itu, digunakan data atribut nama penggunaan ruang lantai satu dan lantai dua Rusun Plasa Simpanglima Semarang. Dalam penelitian ini, dibuat model 3D tipe solid dengan perangkat lunak AutoCAD Map 3D 2013. Model 3D tersebut kemudian dibangun basisdata spasialnya dengan struktur geometri menggunakan perangkat lunak PostgreSQL 9.1 dengan ekstensi PostGIS 2.0.1. Setelah basisdata spasial struktur geometri terbangun, objek di lantai satu yang teridentifikasi mengalami perubahan dilakukan updating basisdata spasialnya menggunakan operasi spasial. Hasil penelitian menunjukkan ada empat updating yang dilakukan di lantai satu. Setiap updating dilakukan terhadap dua ruang yang penggunaannya digabung menjadi satu. Operasi spasial disusun dalam bahasa SQL yang dieksekusi dengan perangkat lunak PostgreSQL 9.1 dengan ekstensi PostGIS 2.0.1.
18Ir. Waljiyanto, M.Sc.(Anggota Peneliti) Ir. Prijono Nugroho Djojomartono, MSP., Ph.D. (Anggota Peneliti) Yulaikhah, S.T., MT. (Anggota Peneliti) Bambang Kun CahyonoMitigasi Bencana Bendungan Sermo Melalui Pemantauan Sedimentasi Dan Deformasi Menggunakan Satelit GPS2016
19Ir. Waljiyanto, M.Sc.Wahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng.Visualisasi Objek 3D dari Basisdata Spasial PostGIS Menggunakan CityGML2015Suatu objek nyata dapat disimpan data spasialnya dengan menggunakan struktur penyimpanan yang disebut basisdata spasial. Basisdata spasial telah berkembang dari penyimpanan data 2D hingga saat ini telah mampu menyimpan data 3D. Hal ini menyatakan bahwa data spasial 3D, yaitu data spasial yang terdiri dari X, Y dan data ketinggian, dapat disimpan dalam basisdata sehingga keadaan datanya mendekati kenyataan dari objek 3D yang disimpan. Namun, dalam beberapa keperluan melihat data spasial dalam bentuk angka kuranglah efektif. Karena angka koordinat yang disimpan dalam basisdata sangat banyak. Untuk memudahkan beberapa pekerjaan seperti analisis SIG, visualisasi merupakan hal yang penting. Visualisasi lebih mudah dipahami oleh orang yang awam dengan data spasial. Selain itu dengan visualisasi lebih mudah untuk melihat kondisi nyata dari obyek yang disimpan dalam basisdata spasial. Visualisasi 3D objek dari basisdata spasial dapat dilakukan dengan mengkonversi basisdata ke dalam format visualisasi, antara lain seperti X3D, VRML, KML, GML, COLLADA, CityGML dan lain-lain. Dalam penelitian ini, digunakan basisdata spasial 3D yang sebelumnya dibangun menggunakan perangkat lunak open-source PostgreSQL 9.1 dengan ekstensi PostGIS 2.0.1. Basisdata ini akan divisualisasi dengan melakukan konversi ke dalam format CityGML dengan menggunakan perangkat lunak berlisensi FME.
20Ir. Waljiyanto, M.Sc.Wahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng.Pembangunan Basisdata Spasial 3D Struktur Topologi pada Bangunan Bertingkat2014Segala aktifitas manusia selalu terkait dengan penggunaan tanah sebagai tempat aktifitasnya. Ketersediaan tanah yang tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan tempat seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia. Pemakaian ruang secara vertikal pun menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan tempat. Dalam kaitannya untuk keperluan kadaster 3D, representasi obyek merupakan hal yang penting. Untuk mewujudkan representasi obyek, dilakukan penyimpanan data spasial obyek terlebih dahulu. Sebuah basisdata spasial 3 dimensi dapat menyimpan secara terstruktur data-data spasial yang menunjukkan obyek 3 dimensi. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan basisdata spasial 3 dimensi pada bangunan bertingkat. Pembangunan basisdata spasial ini dilakukan dengan mengembangkan basisdata yang hanya menyimpan satu lantai bangunan. Basisdata ditambahkan data spasialnya agar menjadi bangunan bertingkat dengan pendekatan 2.5 dimensi menggunakan struktur topologi. Penggunaan struktur topologi dimaksudkan untuk menghilangkan redundansi (duplikasi data). Data yang digunakan adalah data spasial obyek Rusun Plasa Simpanglima Semarang lantai dua dan lantai tiga. Pembangunan basisdata spasial ini menggunakan perangkat lunak open source PostgreSQL 9.1 dan ekstensi PostGIS 2.0.1. Hasil penelitian ini adalah basisdata spasial 3 dimensi. Obyek bangunan bertingkat yang dapat disimpan bukan berupa obyek solid tetapi berupa kerangka bagian atas dan bagian bawah ruang setiap lantai. Dalam satu basisdata tersebut terdapat enam skema untuk menyimpan data spasial tiga lantai bangunan Rusun Plasa Simpanglima Semarang.
22Anindya Sricandra Prasidya, ST., M.EngPenyediaan Data Ukuran Purna-Bangun Interior 3-Dimensi Gedung Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM Dengan Terrestrial Laser Scanner (TLS) Dalam Rangka Pelestarian Bangunan Cagar Budaya2020
23Anindya Sricandra Prasidya, ST., M.EngStudi Pengukuran Dengan Terrestrial Laser Scanner (TLS) Untuk Dokumentasi 3D Gedung Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM2019
24Anindya Sricandra Prasidya, ST., M.EngAnalisis Ketelitian Titik Kontrol Dalam Rangka Pemetaan Topografi Skala Besar di Lahan Field2018
25Anindya Sricandra Prasidya, ST., M.EngAnalisis Ketelitian Penentuan Beda Tinggi Secara Trigonometrik Teknik Resiprokal Dengan Total Station Akurasi 1" Pada Jaringan Titik Kontrol Rute Pendek2017
27Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.ERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN TELUK BERDASARKAN UNCLOS 19822019Teluk menurut United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 didefinsikan sebagai suatu lekukan yang jelas yang lekukannya berbanding sedemikian rupa dengan lebar mulutnya sehingga mengandung perairan yang tertutup dan yang bentuknya lebih dari pada sekedar suatu lingkungan pantai semata-mata. Dalam UNCLOS 1982 juga disebutkan bahwa perairan di dalam teluk dapat memiliki rezim tersendiri sebagai bagian dari perairan pedalaman dan mejadi sebuah kedaulatan penuh sebuah negara. Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam penentuan sebuah lekukan pada garis pantai apakah masuk dalam kategori sebagai teluk atau tidak dengan menggunakan perangkat lunak Quantum GIS.
29Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.Analisis Tutupan Lahan Kawasan Field Research Center (FRC) SV UGM Berdasarkan Foto Udara Dengan Wahana Unmanned Aeerial Vehicle (UAV)2018
30Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.PENYEDIAAN DATA GEOSPASIAL PEMETAAN POTENSI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS SIG2018Kabupaten Kulon Progo merupakan salahsatu kabupaten dari bagian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki topografi yang bervariasi dengan ketinggian antara 0 - 1000 meter di atas permukaan air laut. Kabupaten Kulon Progo memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Antara lain potensi pertanian, dengan luasan tanah terbesar pada sawah dan tegalan. Dengan kondisi topografi yang bervariasi, dari pantai dan pegunungan ada di Kulonprogo, dapat dikembangkan potensi pariwisatanya. Selain itu keberadaan Waduk Sermo juga menambah daftar lokasi wisata yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata edukasi dan wisata berbasis lingkungan. Dari berbagai potensi tersebut, terdapat kendala dalam hal ketersediaan data yang mudah diakses dan berbasis lokasi. Data yang ada selama ini hanya dalam data tabular dan belum samasekali menyentuh pada aspek lokasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini bermaksud untuk membangun sistem pemetaan potensi daerah kabupaten Kulon Progo yang berbasis lokasi dengan menggunakan Sistem Informasi Geospasial dengan data-data atribut berupa data potensi daerah, dengan tingkatan terkecil pada level kecamatan. Penelitian ini adalah salah satu bagian dari penelitian besar dalam pemetaan potensi Daerah Kulon Progo. Secara khusus penelitian ini lebih dititikberatkan pada aspek penyediaan data geospasial yang nantinya dapat diberikan informasi-informasi potensi tiap kecamatan di Kulon Progo.
31Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.ANALISIS TUTUPAN LAHAN KAWASAN FIELD RESEARCH CENTER (FRC) SV UGM BERDASARKAN FOTO UDARA DENGAN WAHANA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)2018Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu bentuk inovasi perguruan tinggi, khususunya dalam bidang akademik. FRC memungkinkan adanya skema perkuliahan yang langsung dilaksanakan dan diterapkan di dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan citra satelit dari GoogleEarth tertanggal 30 Juni 2017 didapati bahwa lokasi FRC merupakan tanah kosong yang tampak ditumbuhi oleh ilalang dengan kondisi permukaan yang relatif mendatar. Namun demikian hal tersebut masih perlu dilakukan klarifikasi secara lebih mendetail, mengingat pada kawasan ini akan dibangun sarana pendidikan dan FRC yang didalamnya terdapat beberapa alat laboratorium yang membutuhkan tempat dengan akurasi dan presisi yang tinggi. Sehingga dibutuhkan analisa mendalam terkait dengan lokasi FRC tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk memetakan kawasan FRC tersebut yang selanjutnya dilakukan analisis, khususunya analisis tutupan lahan pada kawasan FRC dan nantinya akan dihasilkan kontur permukaan pada peta kawasan FRC tersebut sehingga dapat digunakan untuk perencanaan dan perancangan kawasan FRC
32Muhammad Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng.Pengukuran Titik Kontrol Jaring Makro pada Pengamatan Bendungan Sermo2017Bendungan Sermo yang berada di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, memiliki manfaat yang penting khususnya untuk pengairan pertanian di kawasan Kulonprogo. Selain itu, Bendungan Sermo juga dimanfaatkan untuk sarana pariwisata dan tampungan air bersih. Di kawasan Bendungan Sermo telah dipasang beberapa titik kontrol untuk mengamati deformasi Bendungan. Titik tersebut tersebar merata, baik di kawasan bendungan, maupun di luar area bendungan.Pemasangan titik kontrol tersebut dimaksudkan untuk memonitor deformasi atau pergerakan bendungan, baik yang diakibatkan oleh volume air dan sedimen yang bertambah ataupun yang diakibatkan oleh adanya keberadaan sesar di bawah Bendungan Sermo. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur titik kontrol jaring makro yang tersebar di luar area bendungan untuk memonitor dampak keberadaan sesar terhadap bendungan dengan menggunakan perangkat receiver Global Navigation Satellite Systems (GNSS) yang didirikan di titik kontrol tersebut. Pengamatan GNSS dilakukan sedikitnya selama 24 jam yang selanjutnya dilakukan pengolahan menggunakan TEQC untuk melihat kualitas data pengamatan GNSS dan menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK untuk mengetahui koordinat titik kontrol jaring makro pada pengamatan tahun 2017.
33Wahyu Marta Mutiarasari, S.T., M.Eng.Dany Puguh Laksono, S.T., M.EngAnalitis Visual Gasetir Geonames Indonesia Menggunakan Carto JS2017Nama suatu daerah seringkali dapat memberikan gambaran aspek historis, linguistik dan budaya dari daerah tersebut. Toponimi atau ilmu yang membahas penamaan suatu unsur topografi merupakan salah satu aspek penting dalam penyajian peta. Keseluruhan nama unsur topografi suatu wilayah disebut dengan gasetir. Basisdata gasetir yang memuat nama unsur suatu objek topografi pada suatu wilayah diantaranya dikumpulkan melalui sebuah platform bernama Geonames. Dalam hal ini, Geonames menyusun basisdata dari sebelas juta nama unsur topografis di seluru dunia, yang seluruhnya dapat diakses dari www.geonames.org. Geonames juga menyediakan layanan pencarian (webservice API) yang dapat digunakan pada berbagai peta online. Analisis terhadap data toponimi dapat memberikan berbagai informasi yang berharga, diantaranya adalah persebaran bahasa daerah di berbagai wilayah di Indonesia. Diantara analisis yang dapat digunakan adalah melalui metode analitis visual berbasis spasial (spatial visual analytics). Metode analitis visual dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam bentuk visualisasi interaktif dimana pengguna akan mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai data yang ditampilkan dibandingkan dengan menggunakan gambaran peta statis. Dalam penelitian ini, sejumlah lebih dari 300.000 basisdata gasetir dari Geonames di wilayah Indonesia akan digunakan sebagai bahan penyusunan antarmuka interaktif dengan menggunakan metode analitis visual dalam bentuk heatmap. Platform Carto (dulu disebut dengan CartoDB) digunakan untuk menyimpan basisdata yang kemudian dihubungkan melalui Query SQL dengan antarmuka yang disusun dengan menggunakan CartoJS. Penyajian informasi interaktif diwujudkan dalam bentuk pencarian kata kunci yang akan membantu pengguna untuk mendapatkan gambaran dan informasi tambahan mengenai toponimi daerah berdasarkan kata kunci yang dicari. Hasil penelitian ini berupa antarmuka web interaktif yang menyajikan analitis visual dari pencarian kata kunci dari basisdata gasetir Indonesia, sehingga pengguna dapat menarik kesimpulan yang dibutuhkan terkait dengan karakteristik toponimi berdasarkan gambaran heatmap yang dihasilkan.
34Ni Putu Praja Chintya, ST, M.Eng.PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) BANGUNAN CAGAR BUDAYA STUDI KASUS : GEDUNG PERPUSTAKAAN SV UGM2019Paper ini bertujuan untuk menunjukkan model tiga dimensi dari suatu bangunan cagar budaya. Pembuatan model tiga dimensi mengunakan konsep pemodelan menggunakan HBIM. Berbagai data mengenai bangunan cagar budaya mulai dari bentuk secara fisik, fungsi, sejarah, dan komponen bangunan digunakan sebagai data pendukung dalam pembuatan model tiga dimensi. Tujuan pemodelan tiga dimensi untuk bangunan cagar budaya adalah dalam rangka dokumentasi data geospasial suatu bangunan spasial dalam rangka pengelolaan dan pelestarian bangunan cagar budaya.
35Ni Putu Praja Chintya, ST, M.Eng.Penyajian Peta Skala Besar di Lahan Field Research Center (FRC) Sekolah Vokasi2018Dalam rangka pengembangan dan peningkatan pendidikan vokasional di UGM, Sekolah Vokasi menggagas program yang disebut Teaching Industry. Konsep Teaching Industry yang merupakan penerapan prinsip Link and Match diwujudkan dalam rencana pembangunan kampus pendukung yang dekat dan link dengan dunia industry. Salah satu usaha dalam mewujudkannya, UGM menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Kerjasama tersebut berupa pembangunan Field Research Center (FRC) di lahan seluas 12 ha. Suatu kegiatan pembangunan sangat membutuhkan ketersediaan data spasial untuk mendukung proses pelaksanaannya. Dalam hal ini, perlu disediakan data spasial berupa peta dengan skala besar yang dapat menginformasikan keadaan sesungguhnya di lapangan. Dalam penelitan ini akan disajikan suatu peta skala besar di kawasan FRC Sekolah Vokasi Peta skala besar yang dibuat dalam penelitian ini akan menggunakan data hasil pengukuran terestris, yaitu data detil yang memiliki komponen x, y dan z. Berdasar data detil tersebut akan digambarkan detil planimetris (x dan y) serta diolah komponen z nya untuk mendapatkan data ketinggian berupa garis kontur. Peta skala besar tersebut kemudian akan disajikan sesuai dengan kaidah atau aturan kartografi, meliputi penggunaan simbol detil sampai penyajian layout peta. Selanjutnya, peta hasil penelitian tersebut akan dijadikan acuan rancangan pembangunan dengan simulasi peletakkan masterplan pembangunan FRC. Peletakkan masterplan pada sebuah peta merupakan hal penting untuk kegiatan stake out nantinya. Salah satu pertimbangan yang digunakan untuk simulasi peletakkan masterplan tersebut adalah kondisi topografi kawasan tersebut.
36Ir. Afradon Aditya Setyawan ST., M.EngAplikasi Drone LiDAR untuk 3D Smart City2020